DPR akhirnya merestui go public Semen Baturaja



JAKARTA. Rencana PT Semen Baturaja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya mendapat restu DPR. Rapat internal Komisi XI DPR, Senin (11/2), menyetujui rencana tersebut. Namun beberapa fraksi DPR memberi sejumlah catatan terhadap rencana initial public offering (IPO) Semen Baturaja. 

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Zaini Rahman mengatakan, awalnya ada fraksi yang tidak menyetujui penjualan 35% saham perusahaan semen pelat merah tersebut ke publik. Namun belakangan, mereka menyetujui dengan syarat, sebagian saham IPO Semen Baturaja dijual kepada badan usaha milik negara (BUMN) semen lain, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan fraksi-fraksi lain, kata Zaini, tetap menyetujui namun juga menyertakan beberapa catatan. Antara lain soal kejelasan proyeksi kinerja keuangan Semen Baturaja yang belum dijelaskan secara terperinci.


Dalam proyeksi keuangan Semen Baturaja, selisih kebutuhan modal serta pembiayaan, baik melalui jalur IPO atau tidak, berbeda tipis. Oleh karena itu, fraksi di DPR meminta penjelasan lebih detail urgensi IPO bagi proyeksi kinerja Semen Baturaja.

"Fraksi-fraksi juga kurang puas dengan jawaban pemerintah soal hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Semen Baturaja," tutur Zaini, kemarin. Hasil audit BPK tahun 2009 menemukan adanya dugaan korupsi dalam proyek Semen Baturaja senilai Rp 600 miliar. Kasus ini berhenti lantaran Kejaksaan Agung mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) pertengahan tahun 2009.

Sekadar mengingatkan, Semen Baturaja berencana  melepas 35% saham ke publik. Perusahaan ini menargetkan dari aksi korporasi tersebut, bisa meraup dana segar hingga Rp 1,2 triliun.

Dana hasil IPO tersebut akan Semen Baturaja gunakan untuk pembangunan pabrik baru di Sumatra Selatan berkapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun. Manajemen  Semen Baturaja memperkirakan, pembangunan pabrik tersebut akan berlangsung mulai awal tahun 2013 dan bisa berproduksi secara komersial tahun 2016.

Dalam kalkulasi manajemen Semen Baturaja, total dana yang diperlukan untuk membangun pabrik tersebut sekitar Rp 2,3 triliun. Sebagian kebutuhan dana pembangunan pabrik rencananya akan mereka penuhi dari kas internal senilai Rp 1 triliun, serta dari pinjaman perbankan sebesar Rp 500 miliar.

Sekadar catatan, tahun lalu Semen Baturaja menargetkan produksi sebanyak 1,28 juta ton dari produksi tahun 2011, 1,13 juta ton. Jika pabrik baru mulai beroperasi tahun 2016 mendatang, produksi Semen Baturaja bisa mencapai sekitar 3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.