DPR desak BI turunkan bunga SBI



JAKARTA. Kalangan Komisi XI DPR mendesak Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan pada asumsi makro 2011, pasalnya suku bunga tersebut dinilai terlalu tinggi sehingga kurang mendukung pertumbuhan sektor riil. Asal tahu saja, dalam asumsi makro pemerintah menetapkan SBI 3 bulan sebesar 6,5%. Jumlah ini tidak berubah dibandingkan anggaran 2010. "Padahal, kondisi ekonomi sudah berubah, tapi BI tetap memasang suku bunga yang tinggi," kata Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI saat rapat kerja dengan pemerintah dan BI, Rabu (1/9). Dengan SBI yang masih tinggi, bunga kredit bank pun lebih besar. Akibatnya, sektor riil akan enggan meminjam modal dari bank. "Ini mengakibatkan pertumbuhan sektor riil akan terus melambat," kata Harry. Bila ini terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak akan pernah optimal. Kalangan dewan mendesak BI untuk menurunkan bunga SBI. "Paling tidak, SBI harus turun di kisaran 6%-6,2%," kata Muktar Amma, dari Fraksi Partai Hanura. Kemal Azis Stamboel, anggota Komisi XI dari Fraksi PKS pun sependapat. Menurutnya, bila SBI mampu ditekan, pertumbuhan ekonomi akan meningkat dengan sendirinya. "Pertumbuhan ekonomi bisa naik menjadi 6,5%, lebih tinggi dari target pemerintah yang hanya 6,3%," kata Kemal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.