JAKARTA. Penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu malam lalu (2/10), membuat sebagian kalangan kembali mempertanyakan bagaimana sesungguhnya pola rekrutmen calon Hakim Konstitusi dari unsur DPR. Anggota Komisi III DPR-RI, Syarifudin Suding mengakui, komisinya merasa kecolongan dalam pemilihan Akil sebagai Ketua MK. Hal itu terutama, menurut politisi dari Partai Hanura ini, saat dilakukannya pemilihan Akil sebagai Ketua MK untuk kedua kalinya yang tidak melalui proses fit and proper test.
DPR: Harus ada evaluasi proses rekrutmen Hakim MK
JAKARTA. Penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu malam lalu (2/10), membuat sebagian kalangan kembali mempertanyakan bagaimana sesungguhnya pola rekrutmen calon Hakim Konstitusi dari unsur DPR. Anggota Komisi III DPR-RI, Syarifudin Suding mengakui, komisinya merasa kecolongan dalam pemilihan Akil sebagai Ketua MK. Hal itu terutama, menurut politisi dari Partai Hanura ini, saat dilakukannya pemilihan Akil sebagai Ketua MK untuk kedua kalinya yang tidak melalui proses fit and proper test.