JAKARTA. Fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak hitungan pemerintah atas besaran iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dari simulasi yang dilakukan pemerintah, total besarnya iuran peserta BPJS kelak sebesar 15% dari pendapatan. Iuran sebesar itu untuk lima jenis program jaminan sosial. Dari iuran sebesar 15% itu, 7% diantaranya harus ditanggung oleh pekerja, selebihnya oleh pemberi kerja. Hernani Hurustiati, anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU BPJS dari Fraksi Partai Golkar mengatakan beban iuran pekerja sebesar 7% terlalu berat. "Iuran itu membebani pekerja, jadi harus dikurangi," katanya, Rabu (21/9).
DPR keberatan iuran BPJS pekerja hingga 7%
JAKARTA. Fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak hitungan pemerintah atas besaran iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dari simulasi yang dilakukan pemerintah, total besarnya iuran peserta BPJS kelak sebesar 15% dari pendapatan. Iuran sebesar itu untuk lima jenis program jaminan sosial. Dari iuran sebesar 15% itu, 7% diantaranya harus ditanggung oleh pekerja, selebihnya oleh pemberi kerja. Hernani Hurustiati, anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU BPJS dari Fraksi Partai Golkar mengatakan beban iuran pekerja sebesar 7% terlalu berat. "Iuran itu membebani pekerja, jadi harus dikurangi," katanya, Rabu (21/9).