JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR, Indra, mengkritik pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) 44.000 buruh di industri manufaktur. Indra tidak setuju dengan pernyataan Anton yang menyebutkan, bahwa penyebab utama di PHK-nya buruh tersebut akibat tingginya kenaikan upah minimum buruh di tahun 2013. "Pengusaha jangan selalu mengkambing hitamkan upah buruh sebagai penyebab turunnya daya saing dan meningkatnya biaya operasional industri," kata Indra saat dihubungi KONTAN, Selasa (30/7). Menurut politisi muda PKS tersebut, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdampak lebih besar bagi dunia usaha ketimbang kenaikan upah minimum.
DPR: Kenaikan upah bukan pemicu ambruknya industri
JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR, Indra, mengkritik pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) 44.000 buruh di industri manufaktur. Indra tidak setuju dengan pernyataan Anton yang menyebutkan, bahwa penyebab utama di PHK-nya buruh tersebut akibat tingginya kenaikan upah minimum buruh di tahun 2013. "Pengusaha jangan selalu mengkambing hitamkan upah buruh sebagai penyebab turunnya daya saing dan meningkatnya biaya operasional industri," kata Indra saat dihubungi KONTAN, Selasa (30/7). Menurut politisi muda PKS tersebut, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdampak lebih besar bagi dunia usaha ketimbang kenaikan upah minimum.