DPR: Manajemen pengelolaan lapas harus dibenahi



JAKARTA. Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy meminta, manajemen pengelolaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia dibenahi kembali.

Hal tersebut diungkapkan Tjatur menanggapi insiden pembakaran dan kaburnya 150 narapidana di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. "Tanjung Gusta itu sangat overload. Ini persoalan management-nya," kata Tjatur saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (12/7). Menurutnya, selama kapasitas Lapas di Indonesia masih banyak yang overload, bukan mustahil insiden di Tanjung Gusta akan terulang kembali.

Sebenarnya, menurut Tjatur, secara keseluruhan lapas di Indonesia tidak semuanya overload. Kondisi ini hanya terjadi di lapas yang berada di wilayah kota-kota besar saja.


"Kalau tidak mau penghuni lapas overload, ya harusnya mereka disebar. Jumlah penghuninya di sama rata. Jangan seharusnya diisi 100%, tapi jumlahnya lebih dari 200%," ujarnya Tjatur mencontohkan. Politisi dari Partai PAN itu menambahkan, insiden di Tanjung Gusta semalam, salah satunya dipicu oleh kapasitas hunian lapas yang overload. Lapas yang seharusnya menampung 1.054 narapidana, justru diisi oleh 2.600 narapidana atau melebihi kuota sampai 247% dari kapasitas maksimal lapas.

Seharusnya, lanjut Tjatur, untuk mengurangi overload, Napi yang berada di lapas Tanjung Gusta disebar ke lapas-lapas di luar kota Medan. Tjatur yakin, langkah tersebut dapat sedikit membantu mengatasi persoalan overload penghuni lapas. Seperti diketahui, kemarin malam setelah waktu berbuka puasa terjadi pembakaran lapas oleh sejumlah narapidana di LP Tanjung Gusta, Medan. Berdasarkan temuan awal, kejadian tersebut ditengarai disebabkan karena padamnya listrik dan kurangnya suplai air sejak pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan