Jakarta. DPR tengah menyusun naskah akademis perubahan Undang Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ternak. Wakil Ketua Komisi Pertanian (IV) DPR Herman Khaeron bilang, komisinya terus menyerap aspirasi dan masukan termasuk dari akademisi untuk mematangkan sejumlah poin krusial dalam revisi beleid tersebut. "Poin utama dalam revisi adalah mengubah sistem importasi daging sapi dan sapi bakalan, dari berbasis negara menjadi berbasis wilayah," katanya kemarin. Selain itu, Herman menambahkan, dalam rancangan undang-undang (RUU) yang merupakan inisiatif DPR ini juga mengatur soal harga dan pasokan. Lewat perubahan sistem importasi, harapannya adalah, pasokan daging di dalam negeri bisa terpenuhi karena tidak bergantung lagi pada Australia atau Selandia Baru. "Nanti kita bisa mendatangkan sapi dari negara lain, seperti China, India, dan Brasil," terang Herman.
DPR Menggodok RUU Kesehatan Hewan
Jakarta. DPR tengah menyusun naskah akademis perubahan Undang Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ternak. Wakil Ketua Komisi Pertanian (IV) DPR Herman Khaeron bilang, komisinya terus menyerap aspirasi dan masukan termasuk dari akademisi untuk mematangkan sejumlah poin krusial dalam revisi beleid tersebut. "Poin utama dalam revisi adalah mengubah sistem importasi daging sapi dan sapi bakalan, dari berbasis negara menjadi berbasis wilayah," katanya kemarin. Selain itu, Herman menambahkan, dalam rancangan undang-undang (RUU) yang merupakan inisiatif DPR ini juga mengatur soal harga dan pasokan. Lewat perubahan sistem importasi, harapannya adalah, pasokan daging di dalam negeri bisa terpenuhi karena tidak bergantung lagi pada Australia atau Selandia Baru. "Nanti kita bisa mendatangkan sapi dari negara lain, seperti China, India, dan Brasil," terang Herman.