DPR menilai BP Migas kurang maksimal naikkan lifting minyak



JAKARTA. DPR menilai upaya BP Migas untuk bisa mencapai lifting minyak tahun 2011 masih belum maksimal. Apalagi, belum ditemukan langkah baru yang ditempuh BP Migas untuk mencapai target lifting minyak sebesar 970 MBOPD.Anggota Komisi VII DPR RI Syamsul Bahri dari Fraksi Golkar mengatakan, upaya dan kendala yang dihadapi BP Migas memang tidak jauh beda dengan tahun lalu. Dia menyatakan, dengan teknologi yang sudah maju seharusnya persoalan cuaca sudah tidak perlu menjadi alasan.

Lanjutnya, untuk bisa mencapai produksi minyak siap jual, BP Migas harus bisa mendorong peningkatan produksi minyak PT Pertamina EP, karena pertamina memiliki potensi besar. Dorongan itu, dilakukan dengan peningkatan produksi dari sumur-sumur suspended. "Sehingga pada 2015, produksi pertamina juga bisa mencapai 200 MBPOPD, naik dari saat ini yang hanya 130 MBOPD," ujar Syamsul.Sementara, anggota komisi VII DPR Totok Daryanto dari Fraksi PAN mengatakan, pencapaian lifting tahun 2010 memang perlu diapresiasi. Namun, BP Migas harus bisa mengoptimalisasikan sumur tua yang jumlahnya cukup banyak untuk dieksplorasi lagi.

Lapangan tua yang sudah tidak dioperasikan, bisa dioperasikan kembali untuk mencapai lifting tahun ini. "Kalau lapangan memang potensi semakin lama bisa turun. Tapi ada yang tidak dimanfaatkan, sebaiknya dioperasikan lagi," ujarnya. Selain itu BP Migas juga harus mempercepat perpanjangan kontrak blok madura, karena setiap harinya terjadi kehilangan 12 ribu sampai 14 ribu barel.Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono menyebut, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan produksi tahun ini yaitu mendorong optimalisasi produksi, pengembangan lapangan baru. Selain itu, BP Migas juga berupaya melakukan koordinasi dengan Departemen terkait untuk penyelesaian izin pembebasan lahan, izin kehutanan, izin transportasi dan tumpang tindih lahan.Lanjut Priyono, dalam melakukan upaya tersebut, masih terjadi beberapa kendala yang dihadapi BP Migas. Permasalahan eksternal seperti cuaca buruk, tidak ditemukannya lapangan baru, serta banyaknya lapangan yang sudah tua. Dia juga mengatakan, kendala pencapaian produksi diakibatkan faktor nonteknis yang sering dilakukan BP Migas.


Selain itu, kendala yang dihadapi BP Migas yaitu masih terdapat fasilitas produksi yang sudah tua sebanyak 70%, sehingga frekuensi unplaned shutdown sering terjadi.

Tahun lalu, pencapaian lifting minyak BP Migas sebesar 98,9%. Dari target sebesar 965 MPBOPD yang terealisasi sebesar 954 MBOPD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini