JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan baru terkait polemik upah murah, praktik kerja alih daya dan jaminan sosial bagi buruh. DPR menilai, ketidaktegasan pemerintah dalam menangani problem perburuhan tersebut memicu eskalasi aksi buruh belakangan ini. Kesimpulan tersebut muncul dalam rapat dengar pendapat antara Komisi IX DPR dengan serikat pekerja, pemerintah dan pengusaha, dan Dewan Pengupahan Nasional, kemarin (8/10). Dua hal paling disoroti dalam rapat tersebut menyangkut soal komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dan praktik outsourcing. Nah, khusus soal KHL, Komisi IX DPR meminta pemerintah merevisi lagi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13/2012, yang menetapkan jumlah komponen KHL tahun depan sebanyak 60 item. DPR menilai item KHL perlu ditambah sehingga upah buruh bisa naik. "KHL harus direvisi. Definisi hidup layak pekerja lajang dan berkeluarga sekarang sudah jelas berbeda," ujar Rieke Diah Pitaloka, Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP.
DPR minta beleid KHL diubah
JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan baru terkait polemik upah murah, praktik kerja alih daya dan jaminan sosial bagi buruh. DPR menilai, ketidaktegasan pemerintah dalam menangani problem perburuhan tersebut memicu eskalasi aksi buruh belakangan ini. Kesimpulan tersebut muncul dalam rapat dengar pendapat antara Komisi IX DPR dengan serikat pekerja, pemerintah dan pengusaha, dan Dewan Pengupahan Nasional, kemarin (8/10). Dua hal paling disoroti dalam rapat tersebut menyangkut soal komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dan praktik outsourcing. Nah, khusus soal KHL, Komisi IX DPR meminta pemerintah merevisi lagi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13/2012, yang menetapkan jumlah komponen KHL tahun depan sebanyak 60 item. DPR menilai item KHL perlu ditambah sehingga upah buruh bisa naik. "KHL harus direvisi. Definisi hidup layak pekerja lajang dan berkeluarga sekarang sudah jelas berbeda," ujar Rieke Diah Pitaloka, Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP.