JAKARTA. Badan Anggaran DPR RI menginginkan defisit dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan atau RAPBN-P 2016 lebih rendah dari yang diusulkan pemerintah sebesar 2,48% dari produk domestim bruto (PDB). Banggar DPR menginginkan, pemerintah menekan defisit anggaran dalam revisi APBN 2016 maksimal 2,3% dari PDB. Wakil Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan, defisit anggaran masih bisa ditekan lantaran penerimaan pajak migas dan penerimaan bukan bukan pajak (PNBP) migas mengalami peningkatan dibandingkan dengan usulan pemerintah akibat kenaikan asumsi Indonesia crude price (ICP) dan lifting minyak. Sementara itu, anggaran subsidi berkurang dari yang diusulkan pemerintah. "Karena ICP naik, lifting naik, subsidi di berbagai titik dikurangi dengan harapan defisit bisa 2,25%-2,3% dari PDB karena defisit (yang diusulkan pemerintah) 2,48% realisasinya nanti bisa 2,9% dari PDB," kata Said dala rapat panja antara pemerintah dengan DPR, Kamis (16/6).
DPR minta defisit anggaran tak melebihi 2,3% PDB
JAKARTA. Badan Anggaran DPR RI menginginkan defisit dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan atau RAPBN-P 2016 lebih rendah dari yang diusulkan pemerintah sebesar 2,48% dari produk domestim bruto (PDB). Banggar DPR menginginkan, pemerintah menekan defisit anggaran dalam revisi APBN 2016 maksimal 2,3% dari PDB. Wakil Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan, defisit anggaran masih bisa ditekan lantaran penerimaan pajak migas dan penerimaan bukan bukan pajak (PNBP) migas mengalami peningkatan dibandingkan dengan usulan pemerintah akibat kenaikan asumsi Indonesia crude price (ICP) dan lifting minyak. Sementara itu, anggaran subsidi berkurang dari yang diusulkan pemerintah. "Karena ICP naik, lifting naik, subsidi di berbagai titik dikurangi dengan harapan defisit bisa 2,25%-2,3% dari PDB karena defisit (yang diusulkan pemerintah) 2,48% realisasinya nanti bisa 2,9% dari PDB," kata Said dala rapat panja antara pemerintah dengan DPR, Kamis (16/6).