KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta agar pemerintah lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan pembentukan holding BUMN. Pasalnya, langkah tersebut dinilai terlalu berani dan berisiko besar. Anggota Komisi VI DPR RI Martri Agoeng mengatakan, proses penggabungan perusahaan (holding) itu bukanlah hal yang mudah. Bahkan sejatinya membutuhkan waktu yang tidak cepat. Menurutnya, permasalahan utama dari pembentukan holding ini bukan pada pra transaksi atau saat transaksi tapi pada pasca transaksi. Konsep struktur holding yang akan dibentuk, model bisnis dan skema value creation yang akan disusun jauh lebih penting dari mekanisme transaksi.
DPR minta pemerintah hati-hati soal holding BUMN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta agar pemerintah lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan pembentukan holding BUMN. Pasalnya, langkah tersebut dinilai terlalu berani dan berisiko besar. Anggota Komisi VI DPR RI Martri Agoeng mengatakan, proses penggabungan perusahaan (holding) itu bukanlah hal yang mudah. Bahkan sejatinya membutuhkan waktu yang tidak cepat. Menurutnya, permasalahan utama dari pembentukan holding ini bukan pada pra transaksi atau saat transaksi tapi pada pasca transaksi. Konsep struktur holding yang akan dibentuk, model bisnis dan skema value creation yang akan disusun jauh lebih penting dari mekanisme transaksi.