JAKARTA. Panitia Kerja (Panja) pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) belum bisa memutuskan postur anggaran secara umum. Sebab, sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai anggaran belanja untuk Penyertaaan Modal Negara (PMN). Pembahasan PMN masih alot dilakukan di Komisi VI DPR bersama Menteri Keuangan yang menggantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun demikian, Badan Anggaran (Banggar) DPR meminta pemerintah untuk segera menyiapkan postur anggaran untuk dibahas dalam rapat Panja, Selasa (21/6). Hanya saja, Wakil Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan, pemerintah harus bisa menurunkan target defisitnya menjadi 2,35% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sebelumnya, dalam RAPBN-P yang diajukan pemerintah defisit anggaran mencapai sebesar 3,48% terhadap PDB.
DPR minta pemerintah perkecil defisit APBN-P 2016
JAKARTA. Panitia Kerja (Panja) pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) belum bisa memutuskan postur anggaran secara umum. Sebab, sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai anggaran belanja untuk Penyertaaan Modal Negara (PMN). Pembahasan PMN masih alot dilakukan di Komisi VI DPR bersama Menteri Keuangan yang menggantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun demikian, Badan Anggaran (Banggar) DPR meminta pemerintah untuk segera menyiapkan postur anggaran untuk dibahas dalam rapat Panja, Selasa (21/6). Hanya saja, Wakil Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan, pemerintah harus bisa menurunkan target defisitnya menjadi 2,35% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sebelumnya, dalam RAPBN-P yang diajukan pemerintah defisit anggaran mencapai sebesar 3,48% terhadap PDB.