DPR minta penanggulangan Garut dengan cepat



JAKARTA. Ketua DPR RI Ade Komarudin menyampaikan belasungkawa atas bencana banjir dan longsor di Garut dan Sumedang, Jawa Barat.

Ia berharap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan pencarian dan penyelamatan korban.

"Sesama orang Jawa Barat, saya sangat berdukacita, atas kejadian banjir bandang dan tanah longsor di Garut dan Sumedang. Saya minta penanggulangan musibah ini dilakukan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," ujar Ade melalui keterangan tertulis, Rabu (21/9).


Ade mengimbau semua pihak yang tergabung dalam Tim SAR dan tim penanganan pengungsi juga menyediakan fasilitas yang terbaik untuk menghilangkan trauma dan kekhawatiran para korban atas musibah yang menimpanya.

"Tolong diberi perhatian juga pada kelayakan dan kenyamanan serta keamanan tempat tinggal sementara para pengungsi," tutur Politisi Partai Golkar itu.

Kewaspadaan juga harus tetap dijaga. Sebab, Ade mengkhawatirkan banjir dan longsor susulan masih akan terjadi hingga Januar 2017.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir bandang kembali menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada Rabu (21/9/2016) pukul 01.00 WIB.

Banjir terjadi akibat hujan deras sejak Selasa (20/9) malam, yang menyebabkan air di Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap.

Ketinggian banjir mencapai ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter.

Posko Tanggap Darurat Banjir Bandang Kabupaten Garut mencatat, hingga kini korban banjir bandang yang dinyatakan meninggal mencapai 16 orang.

Pada Selasa malam, terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, dan mengakibatkan dua unit rumah tertimbun material longsor.

Tim penyelamat masih mencari korban yang hilang pada dua kejadian tersebut.

Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Garut dan BPBD Sumedang. (Nabilla Tashandra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia