KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramainya kabar soal tagihan listrik yang membengkak dari sejumlah pelanggan menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Ridwan Hisjam mengungkapkan, selama ini pihak PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) dinilai kurang terbuka perihal informasi kepada pelanggan. "Sifatnya baru satu arah, harusnya sebagai perusahaan yang menguasai public service harus dapat membuka diri untuk dialog dua arah, info tidak searah saja dan hanya melalui iklan," tutur Ridwan kepada Kontan.co.id, Minggu (7/6).
DPR minta PLN lebih terbuka soal tagihan listrik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramainya kabar soal tagihan listrik yang membengkak dari sejumlah pelanggan menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Ridwan Hisjam mengungkapkan, selama ini pihak PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) dinilai kurang terbuka perihal informasi kepada pelanggan. "Sifatnya baru satu arah, harusnya sebagai perusahaan yang menguasai public service harus dapat membuka diri untuk dialog dua arah, info tidak searah saja dan hanya melalui iklan," tutur Ridwan kepada Kontan.co.id, Minggu (7/6).