DPR nilai konsolidasi perbankan Indonesia tidak jelas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan bahwa peta konsoldiasi perbankan di Indonesia masih kurang jelas. Hal ini karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai kurang transparan dalam roadmap konsolidasi perbankan ini.

Andreas Eddy Susetyo, Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP bilang, dalam proses konsolidasi perbankan saat ini masih didominasi oleh pemain asing.

"Bank BUMN perannya masih kurang dalam proses konsolidasi perbankan saaat ini," kata Andreas dalam RDP DPR, Senin (22/1).


Menurut catatan Andreas, saat ini banyak institusi keuangan asing memanfaatkan konsolidasi bank di Indonesia untuk mengembangkan bisnis teknologi finansial baru di luar bank induk.

Institusi asing tersebut ingin membuat bisnis berbeda dengan induknya. Terkait ini, Andreas bilang bank Indonesia masih mengalami ketertinggalan terkait ini.

Jika OJK tidak sigap dalam menerapkan peta konsolidasi maka industri keuangan Indonesia akan ditinggal. Dalam konteks ini, Andreas memberikan contoh kabar terakhir dimana lembaga keuangan Jepang telah mengakusisi salah satu bank swasta besar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia