JAKARTA. Hasil pembangunan di daerah otonomi khusus Papua dan Aceh ternyata belum dirasakan oleh masyarakat. Padahal, DPR menilai alokasi anggaran bagi kedua daerah otonomi khusus tersebut cukup besar. Demikian hasil evaluasi tim pemantau DPR yang disampaikan dalam sidang paripurna DPR, Selasa (14/12). Wakil Ketua Tim Pemantau DPR Marzuki Daud menyatakan, penggunaan dana anggaran otonomi khusus tersebut perlu diawasi agar dapat digunakan dengan baik. "Tim pemantau telah meminta BPK untuk menyampaikan hasil audit terhadap penggunaan dana otsus Papua," katanya dalam sidang tersebut. Selain itu, Marzuki mengatakan, tim pemantau DPR telah melayangkan surat kepada gubernur Papua dan Papua Barat untuk meminta laporan penggunaan dana otonomi khusus tersebut. Namun, dia mengaku hingga saat ini kedua kepala daerah tersebut belum mengirimkannya.
DPR: Penggunaan dana otonomi khusus tidak maksimal
JAKARTA. Hasil pembangunan di daerah otonomi khusus Papua dan Aceh ternyata belum dirasakan oleh masyarakat. Padahal, DPR menilai alokasi anggaran bagi kedua daerah otonomi khusus tersebut cukup besar. Demikian hasil evaluasi tim pemantau DPR yang disampaikan dalam sidang paripurna DPR, Selasa (14/12). Wakil Ketua Tim Pemantau DPR Marzuki Daud menyatakan, penggunaan dana anggaran otonomi khusus tersebut perlu diawasi agar dapat digunakan dengan baik. "Tim pemantau telah meminta BPK untuk menyampaikan hasil audit terhadap penggunaan dana otsus Papua," katanya dalam sidang tersebut. Selain itu, Marzuki mengatakan, tim pemantau DPR telah melayangkan surat kepada gubernur Papua dan Papua Barat untuk meminta laporan penggunaan dana otonomi khusus tersebut. Namun, dia mengaku hingga saat ini kedua kepala daerah tersebut belum mengirimkannya.