JAKARTA. Waktu menerapan rencana penyederhanaan mata uang rupiah dengan memangkas sejumlah angka nol di belakang atau redenominasi rupiah dinilai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum tepat. DPR melihat, terdapat dua faktor utama penyebab hal itu. Pertama, kualitas inflasi yang rendah saat ini dinilai belum cukup kuat. Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng mengatakan, rendahnya inflasi saat ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang masih lambat. "Inflasi rendah bukan karena hebatnya Bank Indonesia. Memang ada perannya, tetapi ini juga karena ekonominya lagi slow jadi mempengaruhi inflasi," kata Mekeng, Rabu (31/5).
DPR: Redenominasi rupiah belum tepat saat ini
JAKARTA. Waktu menerapan rencana penyederhanaan mata uang rupiah dengan memangkas sejumlah angka nol di belakang atau redenominasi rupiah dinilai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum tepat. DPR melihat, terdapat dua faktor utama penyebab hal itu. Pertama, kualitas inflasi yang rendah saat ini dinilai belum cukup kuat. Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng mengatakan, rendahnya inflasi saat ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang masih lambat. "Inflasi rendah bukan karena hebatnya Bank Indonesia. Memang ada perannya, tetapi ini juga karena ekonominya lagi slow jadi mempengaruhi inflasi," kata Mekeng, Rabu (31/5).