DPR sepakati asumsi makro 2012



JAKARTA. DPR telah menyepakati asumsi makro untuk tahun 2012 mendatang. Kesepakatan itu merupakan besaran angka jalan tengah untuk tahun anggaran 2012 yang sempat tidak disetujui sebagian besar fraksi. Ketua Badan Anggaran (Banggar) Melchias Markus Mekeng mengutarakan, terjadi perubahan kesepakatan asumsi makro 2012 pada beberapa indikator. Indikator yang telah disepakati yaitu pertumbuhan ekonomi 6,6%-7% yang berbeda dengan asumsi makro usulan pemerintah sebesar 6,5%-6,9%. Lalu, tingkat inflasi yang disepakati pada paripurna sebesar 4%-5,3%. Angka itu berbeda dengan asumsi makro yang diusulkan pemerintah sebesar 3,5%-5,5%. "Nilai tukar kita sepakat Rp 8.600-Rp 9.100 per dolar," ujar Melchias pada paripurna, Selasa (5/7). Mengenai besaran suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan yang sebelumnya diajukan sebesar 5,5%-7,5%, kini DPR menyepakatinya dengan rentang 5,5%-6,75%. Lain halnya dengan indikator sebelumnya, DPR sepakat dengan usulan asumsi makro pemerintah tentang harga asumsi minyak mentah sebesar US$75-US$95 per barel. Soal lifting minyak, DPR pun sepakat dengan pemerintah untuk menargetkan pada asumsi makro sebesar 950 ribu-970 ribu barel per hari. "Ini setelah menjalani proses oleh empat panitia kerja (panja) yang membahas hal ini," kata dia. Hasil kerja keempat panja itu telah disahkan di Badan Anggaran pada 23 Juni 2011 yang dihadiri Menteri Keuangan, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Gubernur Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.