JAKARTA. Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui pemberian tambahan penyertaan modal negara (PMN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 sebesar Rp 2,38 triliun. Dengan demikian, total pagu anggaran sementara PMN BUMN menjadi Rp 6,38 triliun. Tambahan tersebut terdiri dari anggaran PMN untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 2 triliun dan PMN untuk PT Djakarta Lloyd (nontunai) Rp 379,32 miliar. Hal ini disepakati dalam rapat kerja antara pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno dan Komisi VI, Rabu (19/7) malam. "Komisi VI dapat menyetujui usulan tambahan PMN kepada Djakarta Lloyd dan PT KAI dengan 10 catatan," kata Ketua Komisi VI DPR Teguh Juwarno, Rabu malam.
DPR setuju PMN buat Djakarta Llyod dan PT KAI
JAKARTA. Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui pemberian tambahan penyertaan modal negara (PMN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 sebesar Rp 2,38 triliun. Dengan demikian, total pagu anggaran sementara PMN BUMN menjadi Rp 6,38 triliun. Tambahan tersebut terdiri dari anggaran PMN untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp 2 triliun dan PMN untuk PT Djakarta Lloyd (nontunai) Rp 379,32 miliar. Hal ini disepakati dalam rapat kerja antara pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno dan Komisi VI, Rabu (19/7) malam. "Komisi VI dapat menyetujui usulan tambahan PMN kepada Djakarta Lloyd dan PT KAI dengan 10 catatan," kata Ketua Komisi VI DPR Teguh Juwarno, Rabu malam.