DPRD: Penutupan Taman Nasional Komodo Bisa Memicu PHK Besar-Besaran



KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Manggarai Barat, Ino Peni angkat bicara terkait wacana penutupan Taman Nasional Komodo secara reguler di tahun 2025.

Menurut Ino, Taman Nasional Komodo adalah ikon utama pariwisata Labuan Bajo. Sejak Sail Komodo 2013, pariwisata dalam kawasan TN Komodo itu digenjot masif dalam rangka mendatangkan wisatawan.

"Penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas tentu saja karena ada komodo sebagai ikon utamanya," kata Ino di Labuan Bajo, Senin (22/7/2024).


Baca Juga: DPRD Manggarai Barat Buka Suara Soal Rencana Penutupan Taman Nasional Komodo di 2025

Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah mempromosikan TN Komodo, karena ingin banyak wisatawan datang menikmati indahnya wisata dunia itu.

"Oleh pemerintah sudah menjadikan sektor pariwisata sebagai leading sector pembangunan ekonomi daerah ini. Di mana hal itu karena menjual TN Komodo sebagai destinasi utamanya," kata dia.

Ia menambahkan, sangat banyak pengusaha berinvestasi di industri pariwisata. Para pengusaha berisiko merugi jika jumlah wisatawan ke Labuan Bajo menurun drastis akibat ditutupnya TN Komodo.

Kemudian, akan banyak hotel yang okupasinya rendah, perjalanan wisata sepi, agen wisata akan tutup, industri kerajinan akan mati, pengusaha kuliner, dan usaha lainnya bakal terdampak.

"Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri pariwisata saat ini sangat besar. Jika TNK ditutup, wisatawan menurun drastis maka gelombang PHK pasti sangat besar, pengangguran meningkat akhirnya upaya mengurangi angka kemiskinan tidak bisa diwujudkan," ujarnya

Ia pun berharap wacana penutupan TN Komodo itu dipertimbangkan dengan matang.

Baca Juga: Rute Terbaru AirAsia: Penerbangan Internasional Langsung Kuala Lumpur-Labuan Bajo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Wacana Penutupan TN Komodo, Anggota DPRD: Gelombang PHK Pasti Sangat Besar", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati