KONTAN.CO.ID - Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Dr. L. Rizka Andalucia, Apt. terpilih sebagai anggota dewan Investor atau Sovereign Investor Board Member of Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) periode 2022-2025, setelah melalui voting yang dilakukan mulai bulan Maret hingga April 2022. Ini adalah kali pertama Indonesia terpilih menjadi Board Member of CEPI. Posisi tersebut sebelumnya diduduki oleh perwakilan dari Inggris yaitu Professor Charlotte Watts, yang telah berakhir masa tugasnya. Dr. Rizka bersaing dengan dua kandidat lainnya yaitu Dr. Atul Gawande dari CDC US dan Prof. Charlotte Watts dari Inggris dalam pemilihan ini. CEPI adalah koalisi internasional yang terdiri atas pemerintah, akademisi, pemerintah, dan antarfilantropis, lembaga swasta, pemerintah dengan visi menciptakan dunia yang bebas dari ancaman epidemi dan pandemi. Misi CEPI adalah mempercepat pengembangan vaksin dan respons biologis lainnya terhadap ancaman epidemi dan pandemi agar dapat dijangkau oleh semua orang yang membutuhkan, serta produksi vaksin secara cepat dan berkesinambungan di negara berpendapatan rendah dan menengah guna meningkatkan kesiapan dan respons menghadapi wabah epidemi/pandemi di masa mendatang. CEPI memiliki program ‘100 days mission’ atau misi 100 hari yaitu agar dunia memiliki vaksin yang aman dan efektif dalam 100 hari sejak epidemi atau ancaman pandemic.
Dr. Rizka Andalucia, Apt Terpilih sebagai Anggota Dewan Investor CEPI
KONTAN.CO.ID - Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Dr. L. Rizka Andalucia, Apt. terpilih sebagai anggota dewan Investor atau Sovereign Investor Board Member of Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) periode 2022-2025, setelah melalui voting yang dilakukan mulai bulan Maret hingga April 2022. Ini adalah kali pertama Indonesia terpilih menjadi Board Member of CEPI. Posisi tersebut sebelumnya diduduki oleh perwakilan dari Inggris yaitu Professor Charlotte Watts, yang telah berakhir masa tugasnya. Dr. Rizka bersaing dengan dua kandidat lainnya yaitu Dr. Atul Gawande dari CDC US dan Prof. Charlotte Watts dari Inggris dalam pemilihan ini. CEPI adalah koalisi internasional yang terdiri atas pemerintah, akademisi, pemerintah, dan antarfilantropis, lembaga swasta, pemerintah dengan visi menciptakan dunia yang bebas dari ancaman epidemi dan pandemi. Misi CEPI adalah mempercepat pengembangan vaksin dan respons biologis lainnya terhadap ancaman epidemi dan pandemi agar dapat dijangkau oleh semua orang yang membutuhkan, serta produksi vaksin secara cepat dan berkesinambungan di negara berpendapatan rendah dan menengah guna meningkatkan kesiapan dan respons menghadapi wabah epidemi/pandemi di masa mendatang. CEPI memiliki program ‘100 days mission’ atau misi 100 hari yaitu agar dunia memiliki vaksin yang aman dan efektif dalam 100 hari sejak epidemi atau ancaman pandemic.