Dragonfly: Google hingga Apple Berpeluang Rilis Crypto Wallet Tahun 2026



KONTAN.CO.ID - Managing Partner Dragonfly Haseeb Qureshi memprediksi perusahaan teknologi raksasa (Big Tech) akan mulai mengintegrasikan dompet kripto (crypto wallet) pada 2026.

Selain itu, sejumlah perusahaan Fortune 100 diperkirakan akan membangun blockchain sendiri, meski upaya fintech meluncurkan blockchain layer-1 (L1) dinilai tidak akan mampu menyaingi Ethereum dan Solana.

Baca Juga: Harapan Perdamaian Meredup Usai Rusia Tuduh Ukraina Coba Serang Kediaman Putin


Dalam unggahan di platform X pada Senin (29/12/2025), Qureshi menyebut adopsi kripto oleh perusahaan Fortune 100 kemungkinan besar datang dari sektor perbankan dan fintech.

Banyak di antaranya diprediksi memanfaatkan blockchain Avalanche serta perangkat pengembangan kripto yang sudah ada, seperti OP Stack, Orbit, dan ZK Stack.

“Pendekatan ini memungkinkan jaringan bersifat lebih privat dan permissioned, namun tetap terhubung dengan blockchain publik,” tulis Qureshi dilansir dari Cointelegraph Selasa (30/12/2025).

Sejumlah perusahaan jasa keuangan kelas dunia sebenarnya telah lebih dulu mengembangkan blockchain privat, di antaranya JPMorgan, Bank of America, Goldman Sachs, dan IBM.

Baca Juga: Trump Marah, Kritik Ukraina atas Dugaan Serangan ke Kediaman Putin

Namun, sebagian besar inisiatif tersebut masih berada pada tahap uji coba atau digunakan secara terbatas.

Prediksi ini sejalan dengan pandangan Galaxy Digital. Perusahaan investasi kripto itu memperkirakan setidaknya satu bank Fortune 500, penyedia layanan cloud, atau platform e-commerce akan meluncurkan blockchain layer-1 pada 2026 yang memproses aktivitas ekonomi riil lebih dari US$1 miliar, sekaligus menyediakan jembatan ke ekosistem decentralized finance (DeFi).

Qureshi juga memperkirakan salah satu raksasa teknologi seperti Google, Meta, atau Apple akan meluncurkan atau mengakuisisi crypto wallet pada 2026.

Langkah ini dinilai berpotensi membawa miliaran pengguna baru ke ekosistem kripto.

Baca Juga: Presiden El Salvador Bukele Buka Peluang Berkuasa hingga 10 Tahun ke Depan

L1 Fintech Tak Akan Goyahkan Ethereum dan Solana

Meski optimistis terhadap adopsi korporasi, Qureshi pesimistis terhadap blockchain L1 yang dibangun oleh perusahaan fintech.

Menurutnya, jaringan tersebut tidak akan mampu menarik basis pengguna dan aktivitas jaringan yang cukup besar untuk menantang dominasi blockchain publik seperti Ethereum dan Solana.

“Terlepas dari euforia terhadap fintech chains, metrik mereka akan mengecewakan,” ujarnya. Ia menilai indikator seperti daily active addresses, arus stablecoin, dan real-world assets (RWA) pada jaringan seperti Tempo, Arc, dan Robinhood Chain akan berada di bawah ekspektasi.

Developer terbaik akan tetap membangun di blockchain netral,” tambah Qureshi.

Baca Juga: Apa Itu Kemerdekaan Taiwan dan Apakah Taiwan Sudah Merdeka?

Bitcoin Berpotensi Tembus US$150.000

Dari sisi harga, Qureshi memproyeksikan Bitcoin akan diperdagangkan di atas US$150.000 pada akhir 2026.

Namun, dominasi Bitcoin terhadap total kapitalisasi pasar kripto diperkirakan menurun.

Sementara itu, Galaxy Digital menilai kondisi pasar 2026 akan terlalu volatil untuk diprediksi secara pasti.

Mereka memperkirakan harga Bitcoin bisa berada di rentang US$50.000 hingga US$250.000 pada akhir tahun depan.

Qureshi juga memperkirakan pasar stablecoin senilai US$312 miliar akan tumbuh sekitar 60% pada 2026. Namun, dominasi Tether (USDT) diprediksi turun dari 60% menjadi 55%.

Baca Juga: Bursa Australia Menguat Tipis, Sektor Keuangan Tahan Tekanan Penurunan Tambang

Prediction Market Moncer, AI Masih Terbatas

Qureshi menilai prediction market akan terus berkembang pesat pada 2026. Sebaliknya, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di sektor kripto masih akan terbatas.

“AI belum akan saling bertransaksi atau membelanjakan uang dalam jumlah signifikan pada 2026,” ujarnya.

Ia juga memprediksi belum akan ada solusi efektif untuk menekan maraknya akun bot spam di platform media sosial.

Selanjutnya: ​IHSG Berpotensi Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Selasa (30/12)

Menarik Dibaca: ​IHSG Berpotensi Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Selasa (30/12)