JAKARTA. Rencana pemerintah untuk meratifikasi konvensi pengendalian tembakau dunia, dinilai akan merugikan petani cengkih dan tembakau nasional dan justru menguntungkan industri rokok asing. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Drajad Wibowo, menilai dalam kerangka Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) mengatur beberapa ketentuan standar internasional industri tembakau hingga rokok. Dengan standar ini, petani tembakau RI akan kesulitan memenuhi ketentuan tersebut. "Dengan FCTC yang diuntungkan adalah produsen rokok putih, produsen rokok putih itu didominasi oleh asing," kata Drajad dalam keterangannya, Selasa (15/7).
Drajat: FCTC menguntungkan industri rokok asing
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk meratifikasi konvensi pengendalian tembakau dunia, dinilai akan merugikan petani cengkih dan tembakau nasional dan justru menguntungkan industri rokok asing. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Drajad Wibowo, menilai dalam kerangka Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) mengatur beberapa ketentuan standar internasional industri tembakau hingga rokok. Dengan standar ini, petani tembakau RI akan kesulitan memenuhi ketentuan tersebut. "Dengan FCTC yang diuntungkan adalah produsen rokok putih, produsen rokok putih itu didominasi oleh asing," kata Drajad dalam keterangannya, Selasa (15/7).