Drama testimoni Comey dan sangkalan Trump



NEW YORK. Investigasi mengenai kemungkinan adanya campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS di tahun lalu serta tabir pemecatan Kepala FBI James Comey terus bergulir. Di depan Senate Intelligence Committee yang diketuai Richrad Burr, Comey memberikan testimoni di Capitol Hill yang disiarkan langsung di televisi, Kamis kemarin (8/6). 

Sejumlah pernyataan tegas yang Comey lontarkan di antaranya: 

- Comey membuat memo atau catatan dari setiap hasil pertemuannya dengan Donald Trump. Dia memutuskan membocorkan memo kepada media untuk bahan bukti jika terjadi sesuatu ke depannya.


- Comey merasa perlu membuat memo ketika berbicara dengan Donald Trump karena berbagai situasi yang terbentuk. Hal ini tidak pernah dia lakukan ketika AS dipimpin oleh Barack Obama ataupun George Bush.  

- Comey bilang, dirinya yakni pemecatan terhadapnya karena investigasi yang dipimpin dirinya di FBI mengenai Rusia," kata dia.  

- "Pemerintahan Trump berbohong dan mencemarkan nama saya," kata Comey. Salah satu kebohongan menurut Comey, ketika Trump bilang ke NBC News bahwa Comey meminta bertemu Trump untuk makan malam. Sementara Comey mengaku tidak pernah memintah lebih dulu untuk bertemu dengan Trump. 

- Mantan Kepala FBI ini juga bilang dia bingung dan risau terhadap alasan Trump memecat dirinya.

- Comey bilang, intevensi Rusia dalam pilpres tahun lalu cukup besar dan akan terulang. "Mereka akan kembali". 

- Comey bilang dia mengerti ekspresi Trump ketika mengatakan "harapan" bahwa Comey bisa menghentikan investigasi terhadap Michael Flynn.    Namun, pengacara Donald Trump, Marc Kasowitz menyatakan, Trump menyangkal telah meminta kesetiaan Comey untuk menghentikan investigasi kaitan pemecatan terhadap penasihat keamanan nasional Michel Flynn yang dicurigai ada kaitannya dengan Rusia. 

Flynn sebelumnya dipecat karena tidak melapor kepada Wakil Presiden Mike Pence mengenai apa yang dia bicarakan tahun lalu dengan Duta Besar Rusia, Sergei Kislyak.

Drama investigasi dan saling sangkal tampaknya masih akan panjang. Setelah ini senat akan terus mengembangkan penyelidikan terhadap kasus ini. 

Editor: Rizki Caturini