KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan adanya peningkatan inflasi pada bulan April 2022, bila dibandingkan dengan bulan Maret 2022. Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha mengatakan, perkiraan inflasi pada bulan April 2022 berada di kisaran 1,08% mom hingga 1,23% mom, atau lebih tinggi dari tingkat inflasi pada Maret 2022 yang sebesar 0,66% mom. Rima mengungkapkan, potensi peningkatan inflasi pada bulan April 2022 didorong oleh faktor musiman, yaitu adanya momen Lebaran dan persiapan hari raya Idul Fitri. Memang, biasanya tingkat inflasi di Indonesia akan tersundut pada periode tersebut.
Akan tetapi, peningkatan inflasi pada April tahun ini juga disebabkan oleh faktor lain. “Adanya kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% dan peningkatan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax memicu kenaikan inflasi yang lebih tinggi di bulan Ramadan,” tutur Rima, Kamis (5/5). Baca Juga: Bank Permata Perkirakan Ada Peningkatan Inflasi pada April 2022 Rima kemudian memerinci perkiraan komponen inflasi pada bulan April 2022. Inflasi inti pada bulan tersebut diperkirakan mencapai 0,55% mom hingga 0,77% mom, atau lebih tinggi dari inflasi inti pada bulan Maret 2022 yang sebesar 0,30% mom. Sebelumnya, Rima juga pernah mengungkapkan hasil kajiannya. Menurut hitungan Rima dan kawan-kawan, peningkatan tarif PPN menjadi 11% akan berdampak pada peningkatan inflasi inti sebesar hingga 0,2% hingga 0,4%. Kemudian, inflasi harga diatur oleh pemerintah atau administered prices diperkirakan sebesar 1,58% mom hingga 1,74% mom, atau lebih tinggi dari inflasi harga diatur pemerintah pada bulan Maret 2022 yang mencapai 0,73% mom.