JAKARTA. Danareksa Research Institute mencatat, kepercayaan konsumen bulan September mengalami perbaikan. Indeks meningkat 2,4% dari bulan sebelumnya, dan menembus level 100 untuk pertama kalinya sejak bulan Maret 2005. 

IKK September mencapai level 102,2 pada bulan September lantaran kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan lapangan kerja telah mereda. Proporsi konsumen yang merasa khawatir terhadap tingginya harga dan kelangkaan pupuk juga berkurang.

Ada dua komponen IKK. Indeks Situasi Sekarang naik 2,5% menjadi 85,1. "Konsumen memberi penilaian yang lebih baik terhadap keadaan ekonomi dan lapangan kerja saat ini," tulis DRI dalam rilis resminya, Senin (6/10). 

Sedangkan komponen lainnya, Indeks Ekspektasi meningkat 2,3% menjadi 115,1. Ini menunjukkan, masyarakat merasa makin optimistis terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang. 

Namun optimisme tersebut masih dibayangi keragu-raguan. Pasalnya, rencana konsumen membeli barang-barang tahan lama ternyata menurun. 

Selain itu, konsumen yakin, tekanan inflasi akan sedikit meningkat dalam enam bulan mendatang meski telah diprediksi. Hal ini wajar, karena biasanya harga-harga naik menjelang akhir tahun dengan adanya perayaan natal, tahun baru, dan musim tanam.

Masih dari survei tersebut, kepercayaan konsumen terhadap tugas pemerintah turun sebesar 0,4% ke level 93,7. Tapi, salah satu komponennya, yaitu kemampuan pemerintah menegakkan hukum mengalami kenaikan 3%, terbesar sejak September 2011.   

Survei Kepercayaan Konsumen DRI, menggunakan sampel sekurang-kurangnya 1.700 rumah tangga Indonesia dari enam wilayah survei. Hasil dari DRI ini berbeda dengan indeks kepercayaan konsumen yang diluncurkan Bank Indonesia awal Oktober lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia