DRI: Pertumbuhan Ekonomi RI Terancam Melambat Bila ada PPKM Level 4



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) melihat, pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat pada awal tahun dan sepanjang tahun 2022 seiring dengan resmi masuknya Indonesia ke gelombang ketiga Covid-19. 

“Potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi jika PPKM level 4 diberlakukan  setidaknya di Jawa dan Bali,” ujar Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha dalam laporan DRI’s Pulse, Senin (21/2). 

Rima mengungkapkan, baseline perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 dari DRI adalah 4,40% yoy. Nah, bila PPKM level 4 diterapkan, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini bisa merosot ke 3,88% yoy.


Pun dengan pertumbuhan sepanjang tahun 2022, bila tidak ada PPKM level 4, pertumbuhan ekonomi bisa melesat ke 5,11% yoy. Namun, bila PPKM ketat diberlakukan, pertumbuhan ekonomi berpotensi turun 0,54% poin menjadi 4,57% yoy.

Baca Juga: RI - Australia Perbarui Perjanjian Swap Bilateral dalam Mata Uang Lokal

Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini juga dipengaruhi oleh potensi perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini. 

Bila tidak ada PPKM ketat, konsumsi rumah tangga diperkirakan bisa tumbuh 5,22% yoy. Namun, bila ada pembatasan ketat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa menyusut 0,93% poin menjadi 4,29% yoy. 

Pun dari sisi investasi diperkirakan hanya bisa tumbuh 4,13% yoy bila ada PPKM Level 4, atau menurun 0,24% poin dari baseline perkiraan yang sebesar 4,37% yoy. 

Sebaliknya, pertumbuhan pengeluaran pemerintah diperkirakan bisa mencapai 4,80% yoy atau meningkat 1,45% poin dari baseline perkiraan yang sebesar 3,35% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi