KONTAN.CO.ID - Yogyakarta, 19 Oktober 2023 – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyelenggarakan kegiatan Seminar Internasional Digital & Risk Management in Insurance untuk yang ke 6 kalinya pada 18 – 20 Oktober 2023. Bertempat di Yogyakarta, kegiatan DRiM tahun 2023 mengangkat tema “Entering The New World 4.0 Technology Beyond Imagination”. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan industri asuransi jiwa sejak tahun 2021 mencatat ada peningkatan yang konsisten di total tertanggung baik secara perorangan dan kumpulan. “Peningkatan jumlah tertanggung dalam beberapa periode terakhir tercatat sangat konsisten di atas 10%. Sampai dengan Juni 2023, peningkatan total tertanggung mencapai 19,7%. Peningkatan terbanyak terjadi di tertanggung perorangan yang mencapai 23,7% hingga totalnya mencapai 27,13 juta orang. Sedangkan untuk pertumbuhan tertanggung perorangan mencapai 18% sehingga sampai akhir Juni 2023 totalnya 61,33 juta orang,” tambah Budi.
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa peningkatan tersebut merupakan pencapaian sekaligus amanah bagi industri asuransi jiwa untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada para pemegang polis. “Industri asuransi jiwa berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pemegang polisnya. Hal tersebut kami buktikan salah satunya melalui pembayaran klaim. Dari periode Januari – Juni 2023, industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim sebesar Rp. 79,44 triliun kepada 5,72 juta orang. Selain itu, kami juga senantiasa bertransformasi untuk menciptakan produk serta layanan yang dapat dijangkau dengan mudah dan cepat oleh para pemegang polis salah satunya dengan pemanfaatan layanan digital” lanjut Budi. Namun demikian, Budi juga menambahkan penerapan teknologi digital di industri asuransi tidak dapat dilakukan secara instan. Diperlukan berbagai pertimbangan seperti manajemen risiko yang komprehensif, regulasi yang ketat serta biaya yang tidak murah. “Pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan bisnis bukan hal yang tabu. Namun dalam menerapkannya diperlukan berbagai pertimbangan. Oleh karenanya, sejak tahun 2018 kami secara konsisten menyelenggarakan Seminar Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) yang secara khusus membahas perkembangan teknologi digital beserta penerapan manajemen risikonya” jelas Budi. Secara lebih detail, Hani Kusumowardhani selaku Ketua DRiM tahun 2023 menambahkan sebagai pelaku industri asuransi tentunya sangat menyadari bahwa transformasi teknologi di era revolusi industri 4.0 menjadikan teknologi sebagai pendukung di berbagai lini kehidupan termasuk perkembangan bisnis Asuransi. “Perkembangan teknologi seperti AI, internet of things (IoT), blockchain dan berbagai teknologi lainnya dapat menjadi peluang bagi industri asuransi dalam membuat proses lebih efisien, peningkatan kualitas layanan kepada pemegang polis dan memperkuat manajemen risiko. Tema untuk acara DRiM 2023 adalah "Entering the New World 4.0: Technology Beyond Imagination". Tema ini kami ambil dengan tujuan untuk mempersiapkan industri asuransi jiwa dalam menghadapi berbagai tantangan masa kini,” jelas Hani Deputi Komisioner Pengawasan Asuransi, Lembaga Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Iwan Pasila dalam sambutannya mengatakan industri asuransi didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional untuk dapat tumbuh dan berkembang bersama. Dalam pertumbuhannya industri asuransi harus berfokus pada kepentingan konsumen. “Industri asuransi mengalami resiliensi yang baik melewati pandemi. Harapannya agar digital bisa mendorong penetrasi asuransi tanpa mengesampingkan risiko baru yang timbul dari teknologi,” jelas Iwan Sejalan dengan hal tersebut, Michellina Laksmi Triwardhany CEO PT Prudential Life Assurance menyatakan bahwa ia mendukung agar kegiatan DRiM AAJI terus berlanjut sehingga dapat memberikan inspirasi yang membawa perubahan untuk industri asuransi jiwa. “Transformasi digital secara
end-to-end merupakan kunci keberhasilan untuk menghadirkan layanan yang prima dan unggul bagi nasabah guna mewujudkan perlindungan berkelanjutan untuk setiap kehidupan, untuk masa depan,” ujar Michellina. Seminar DRiM 2023 merupakan bentuk transformasi dan kesiapan industri asuransi untuk memperkuat tata kelola melalui penerapan manajemen risiko dan perlindungan kepada para pemegang polis. Berangkat dari hal tersebut, DRiM 2023 menghadirkan narasumber yang kompeten dan akan membahas topik-topik menarik sesuai dengan tema yang diangkat. Pembahasan yang disampaikan oleh para pembicara menciptakan diskusi yang menarik salah satunya pada sesi yang berjudul
Banking Transformation: Leading the Next Generation. Dalam pembahasannya terdapat pandangan yang menarik yaitu transformasi harus dilakukan secara menyeluruh di setiap bagian organisasi, bukan hanya menciptakan solusi di
front end digital, tetapi end to end dari sumber daya, proses, manajemen teknologi perlu dihadapi pada saat yang sama. Teknologi dilihat sebagai pendukung optimalisasi bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Pembahasan tersebut kemudian diperjelas dengan data yang disampaikan salah satu narasumber yang menyebutkan bahwa 75% kegagalan transformasi digital terjadi karena sumber daya yang belum siap. Kemudian pada diskusi selanjutnya narasumber memaparkan tentang contoh-contoh dimana teknologi memudahkan
customer experience yang membuat pembelian asuransi menjadi menyenangkan. Diskusi semakin berkembang ketika salah satu narasumber membahas terkait kemajuan teknologi yang terjadi saat ini tidak lepas dari terciptanya
artificial intelligent (AI). Dalam paparan tersebut disampaikan bahwa teknologi mempengaruhi proses bisnis sehari-hari namun juga menekankan pentingnya kolaborasi hubungan antara manusia dan mesin seperti yang diterapkan pada
generative pretraining transformer (GPT) dimana mesin GPT dapat melihat, mengenali suara, dan mendengarkan
. DRiM 2023 menjadi ajang pertukaran informasi yang tidak hanya dilakukan antar perusahaan anggota, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun berbagai relasi dengan industri lain yang mendukung perkembangan industri asuransi jiwa. Ditemui pada kesempatan tersebut, Michel H. Feijen DXC Director Digital Transformation Insurance yang juga menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan DRiM 2023 merasa sangat antusias untuk bisa berkomunikasi dan mendukung perkembangan industri asuransi jiwa.
“Kami ucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan DRiM AAJI 2023. Merupakan sebuah kebanggaan bagi DXC Technology untuk dapat mendukung industri asuransi jiwa di Indonesia. Implementasi teknologi di sebuah organisasi tidaklah mudah. Dibutuhkan biaya, upaya dan tentunya bantuan dari pihak ahli. Dalam melakukan transformasi, yang paling penting adalah keputusan untuk memulai. Kami membuka kolaborasi dengan seluruh perusahaan anggota. Kami sangat menantikan inovasi yang akan dihadirkan pada DRiM 2024, bersama membentuk masa depan yang lebih cerah,” ujar Michel Pengisi acara lainnya yaitu Mikiko Steven dari Xendit Indonesia turut mengungkapkan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam acara DRiM 2023. "Acara DRIM memberikan inspirasi yang luar biasa bagi perusahaan kami karena sebagai penyedia solusi pembayaran digital, kami perlu mengetahui tren, inovasi, tantangan, harapan dan kebutuhan yang diperlukan oleh industri asuransi terutama asuransi jiwa di Indonesia yang dapat terpenuhi dengan menghadiri DRIM tersebut. Kami juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan para stakeholders lebih dari 50 perusahaan asuransi jiwa dalam 3 hari. Kami sangat berterima kasih kepada AAJI yang telah banyak membantu kami selama kegiatan dan telah memberi kesempatan kepada Xendit untuk berpartisipasi di DRIM,” Country Manager & Direktur Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Alexander Grenz juga menyatakan dukungan atas terlaksananya kegiatan DRiM 2023. “Selamat atas diselenggarakannya DRiM 2023. Dengan dukungan teknologi digital dan pemahaman lebih mendalam akan manajemen risiko, saya yakin industri asuransi di Indonesia akan terus maju dan berkembang. Bersama kita lindungi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia untuk masa depan yang lebih baik,” tambah Alexander Grenz.
Sebagai langkah nyata dari semangat transformasi industri asuransi, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon berharap para peserta yang hadir mendapatkan
insight dari para ahli yang membagikan pengalaman masing-masing dalam melakukan transformasi digital maupun mengantisipasi risiko yang berhubungan dengan perubahan teknologi. “Transformasi industri asuransi tidak hanya ditujukan untuk memenuhi ketentuan regulator, tapi lebih jauh lagi transformasi ini harus bermuara pada perlindungan dan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat namun tetap memperhatikan aspek keberlangsungan jangka panjang bisnis perusahaan” tutup Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini