Drone Korea Utara Diduga Melintasi Perbatasan, Korea Selatan Kirim Jet Tempur



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan pada hari Senin (26/12) mendeteksi kehadiran beberapa benda tak dikenal di daerah perbatasan Provinsi Gyeonggi. Otoritas Korea Selatan menduga benda tersebut adalah drone milik Korea Utara.

Dilansir dari Yonhap, kendaraan udara yang diduga sebagai drone Korea Utara itu melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea kemudian terbang di daerah Gimpo, Pulau Ganghwa dan Paju.

Korea Selatan mengirim jet tempur, helikopter militer, dan sejumlah armada udara lainnya untuk mengusir benda tak dikenal tersebut. Insiden ini juga menyebabkan penghentian sementara penerbangan sipil.


Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik ke Laut Lepas Pantai Timur

Militer Korea Selatan juga mengerahkan pesawat serang ringan KA-1 yang kemudian jatuh di Hoengseong selama misi. Kedua pilot selamat. Penyebab jatuhnya pesawat masih belum diketahui.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga mengatakan bahwa pasukan militer mereka sempat melepaskan tembakan peringatan sebelum meluncurkan jet tempur dan helikopter serang untuk menembak jatuh objek tersebut. Sayangnya belum ada kabar apakah terduga drone Korea Utara itu telah ditembak jatuh.

Operasi drone Korea Utara telah menjadi sumber kekhawatiran keamanan yang berkembang di Korea Selatan karena dapat digunakan untuk operasi mata-mata. Penggunaan drone untuk melakukan serangan juga berpotensi terjadi.

Baca Juga: 10 Negara Dengan Armada Angkatan Laut Terbesar di Tahun 2022

Korea Selatan sebelum ini juga pernah menemukan operasi drone Korea Utara di wilayahnya pada tahun 2014 dan 2017.

Mengutip AP News, pada tahun 2014 beberapa drone yang diduga milik Korea Utara ditemukan di selatan perbatasan. Para ahli mengatakan mereka berteknologi rendah tetapi dapat dianggap sebagai ancaman keamanan potensial.

Di tahun 2017, pesawat tak berawak yang diduga milik Korea Utara ditemukan jatuh di Korea Selatan. Pejabat militer Korea Selatan mengatakan pada saat itu bahwa pesawat tak berawak itu memotret sistem pertahanan rudal AS di Korea Selatan.