KONTAN.CO.ID - Drone alias pesawat nirawak Rusia melanggar wilayah udara dua anggota NATO dalam waktu kurang dari 24 jam. Kondisi itu memicu seruan untuk tanggapan bersama dari aliansi militer Barat. Mengutip The Telegraph, salah satu pesawat nirawak dilaporkan terbang ke Rumania pada hari Minggu selama serangan malam hari di negara tetangga Ukraina. Sementara, satu drone lainnya jatuh di Latvia timur sehari sebelumnya. Bucharest mengirim jet tempur F-16 untuk memantau langit dan mengeluarkan peringatan teks kepada penduduk di dua wilayah timur.
Menteri pertahanan Latvia mengatakan sebuah pesawat nirawak Rusia telah jatuh di dekat kota Rezekne pada hari Sabtu dan kemungkinan telah tersesat ke negara itu dari negara tetangga Belarus, sekutu Rusia. Kedua negara mengeluarkan laporan insiden awal kepada sekutu NATO mereka saat penyelidikan lebih lanjut diluncurkan. “Situasi ini merupakan konfirmasi bahwa kita perlu melanjutkan pekerjaan yang telah kita mulai untuk memperkuat perbatasan timur Latvia, termasuk pengembangan kemampuan pertahanan udara dan kemampuan peperangan elektronik untuk membatasi aktivitas UAV [kendaraan udara tak berawak] dengan berbagai aplikasi,” kata Andrea Spruds, menteri pertahanan Latvia. Baca Juga: AS Peringatkan Konsekuensi yang Bakal Dialami Iran Jika Kirim Rudal ke Rusia Edgar Rinkevics, presiden Latvia, menulis di media sosial: “Kami berhubungan erat dengan sekutu kami. Jumlah insiden semacam itu meningkat di sepanjang sisi timur NATO, dan kita harus mengatasinya secara kolektif.” Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian pertahanan negara itu mengatakan: “Wilayah udara Latvia adalah bagian dari wilayah udara NATO.” Bucharest mengutuk apa yang digambarkannya sebagai “pelanggaran baru” yang dipicu oleh “serangan ilegal” Moskow terhadap Ukraina.