JAKARTA. PT Daya Radar Utama (DRU) turut ambil bagian dalam memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI Angkatan Laut (AL). Humas PT Daya Radar Utama (DRU) Tularji Adji mengatakan, pihaknya telah membangun kapal "
landing ship tank" atau (LST) AT-3 untuk memperkuat pertahanan maritim yang dilakukan oleh TNI AL. "Kami memproduksi kapal LST dan saat ini sudah beroperasi untuk memperkuat peralatan pertahanan negara," katanya di Jakarta, Senin (5/10).
Tularji mengatakan, kapal tersebut diserahkan kepada TNI-AL pada Juni 2015 dan didesain mampu mengangkut 10 unit selain mampu mengangkut 10 Tank MBT Leopard TNI AD dan Tank BMP-3F Marinir. Dia menjelaskan kapal yang diberi nama KRI Teluk Bintuni 520 tersebut dipesan oleh Kementerian Pertahanan dan mulai dibangun awal 2013. Kapal ini diserahterimakan pada Juni 2015. "Kapal ini mampu membawa 476 kru termasuk pasukan dan satu helikopter," katanya. Selain itu, kapal juga mampu menjelajah laut pada kondisi laut terburuk dengan jarak jelajah 7200 mil laut. Dia merinci, panjang kapal mencapai 120 meter dan mampu bekerja dengan kecepatan 16 knot serta didukung dua unit mesin masing-masing berkapasitas 3.285 KW. "Pada HUT TNI yang ke-70 yang bertepatan pada hari ini, kapal ini juga turut ambil bagian pada peringatan HUT TNI yang ke-70 di Cilegon-Banten," katanya. Tulardji mengatakan, pihaknya menyambut positif gagasan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Untuk itu DRU meningkatkan sejumlah fasilitas, yakni menambah fasilitas pembangunan kapal baru sebesar 30.000 DWT dan fasilitas
graving dock untuk memperbesar kegiatan reparasi kapal dengan kapasitas 40.000 DWT.
Saat ini, dia mengatakan, DRU telah menyelesaikan beberapa kapal, seperti kapal RoRo 5.000 GT (gross tonnage) yang sudah beroperasi di lintasan Merak-Bakaheuni. Selain itu, kapal tanker, kapal patroli, "crew boat" dan kapal untuk kebutuhan alutsista, yakni LST Teluk Bintuni dan sedang membangun tanker berkapasitas 17.500 DWT. "Kami juga tengah menyelesaikan sembilan unit kapal patroli pesanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan yang ditargetkan Desember tahun ini," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri