JAKARTA. Produsen galangan kapal lokal PT Daya Radar Utama (DRU) kian sumringah. Pasalnya, perusahaan ini berhasil memenangkan tender pengadaan dua kapal tanker pengangkut Pertamina berbobot 3.500 metrik ton (MT) senilai US$ 24 juta. Selanjutnya, kapal tanker ini akan diproduksi di Fasilitas Unit 1 milik DRU yang berlokasi di Lampung. Tender tanker Pertamina ini berlangsung pada 14 September 2009 lalu. Selain DRU, beberapa perusahaan lokal yang turut meramaikan tender ini, antara lain PT Dok Koja Bahari, PT Dok Perkapalan Surabaya dan PT Nanindo Batam. “Pesanan dua kapal tanker Pertamina ini merupakan yang pertama bagi DRU. Produksinya akan dimulai tahun depan dan selesai dalam 20 bulan. Saat ini, kami baru tahap engineering,” kata Direktur PT Daya Radar Utama Mohamad Affandi, Rabu (17/9). Wajar jika DRU puas dengan kemenangan tender ini. Pasalnya, banyak kontrak angkutan kapal migas yang diambil perusahaan galangan kapal asing, semisal Singapura, Korea Selatan hingga Timur Tengah. Padahal produsen lokal dinilai sudah mampu memproduksi kapal tanker setara buatan luar negeri.
DRU Menangkan Tender Dua Tanker Pertamina
JAKARTA. Produsen galangan kapal lokal PT Daya Radar Utama (DRU) kian sumringah. Pasalnya, perusahaan ini berhasil memenangkan tender pengadaan dua kapal tanker pengangkut Pertamina berbobot 3.500 metrik ton (MT) senilai US$ 24 juta. Selanjutnya, kapal tanker ini akan diproduksi di Fasilitas Unit 1 milik DRU yang berlokasi di Lampung. Tender tanker Pertamina ini berlangsung pada 14 September 2009 lalu. Selain DRU, beberapa perusahaan lokal yang turut meramaikan tender ini, antara lain PT Dok Koja Bahari, PT Dok Perkapalan Surabaya dan PT Nanindo Batam. “Pesanan dua kapal tanker Pertamina ini merupakan yang pertama bagi DRU. Produksinya akan dimulai tahun depan dan selesai dalam 20 bulan. Saat ini, kami baru tahap engineering,” kata Direktur PT Daya Radar Utama Mohamad Affandi, Rabu (17/9). Wajar jika DRU puas dengan kemenangan tender ini. Pasalnya, banyak kontrak angkutan kapal migas yang diambil perusahaan galangan kapal asing, semisal Singapura, Korea Selatan hingga Timur Tengah. Padahal produsen lokal dinilai sudah mampu memproduksi kapal tanker setara buatan luar negeri.