DSNG bakal memiliki tujuh pabrik di tahun depan



JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) terus berekspansi meningkatkan kinerja. Desember 2014, DSNG akan mengoperasikan pabrik kelapa sawit keenam berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam.

Wakil Direktur Utama DNSG, Andrianto Oetomo mengatakan, pabrik baru ini di Kalimantan Timur (Kaltim). Nilai investasi pabrik tersebut US$ 20 juta. Tahun depan, DSNG juga berniat menambah satu pabrik di Kaltim berkapasitas 60 ton TBS per jam. Sehingga ke depan DSNG memiliki pabrik dengan total kapasitas 450 ton TBS per jam.

Dana pembangunan pabrik tersebut berasal dari belanja modal alias capital expenditure (capex). Tahun depan capex DSNG masih sama dengan tahun ini yakni US$ 80 juta. Untuk memenuhi capex, DSNG akan menggunakan kas dan pinjaman bank 1:2. Sehingga DSNG akan meminjam bank US$ 53 juta.


"Kemungkinan kami akan kembali meminjam dari Bank Central Asia (BCA) karena sudah lama bekerjasama," ujar dia, Rabu (29/10).  Hingga kuartal III-2014, capex DSNG sudah terserap US$ 64 juta setara 80% dari total US$ 80 juta. Selain membangun pabrik DSNG menggunakan belanja modal untuk menanam 3.606 hektar (ha) tanaman inti dan 2.488 tanaman plasma.

Dus, hingga kuartal III-2014 tanaman inti DSNG sudah 61.500 ha dan plasma 15.150 ha. Dari jumlah tanaman inti, 48.039 ha sudah menghasilkan. Produksi TBS kebun inti DSNG telah mencapai 920.100 ton per September 2014 atau tumbuh 11,4% dari periode sama tahun lalu 826,1 juta ton. Produksi crude palm oil (CPO) meningkat 24,1% menjadi 288.700 ton, sedangkan produksi palm kernel oil naik menjadi 12.840 ton.

DSNG masih memiliki cadangan lahan 100.000 ha. Adapun lokasi lahannya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. "Kami juga punya sedikit lahan di Papua," ujar Andrianto. Pertumbuhan penjualan CPO membuat laba bersih DSNG melejit 323% menjadi Rp 521,5 miliar.

Ini karena pendapatan DSNG naik 39,2% menjadi Rp 3,73 triliun. Industri kelapa sawit memberi kontribusi pendapatan cukup besar, yakni Rp 2,71 triliun atau 72,7% dari total pendapatan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana