JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mendapat kucuran utang baru untuk membiayai ekspansinya. Emiten perkebunan ini baru saja menandatangani fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 967,24 miliar. Paulina Suryanti, Sekretaris Perusahaan DSNG mengatakan, fasilitas kredit itu disalurkan untuk 13 anak usaha DSNG. Pinjaman itu memiliki jangka waktu yang cukup lama, mulai dari 5 tahun hingga 10 tahun. Bukan itu saja, DSNG juga mendapat tambahan fasilitas pinjaman senilai Rp 117,1 miliar dan US$ 1 juta yang merupakan tambahan fasilitas pinjaman dari BBCA yang diterbitkan akhir tahun lalu. Saat itu, BBCA memberikan kredit senilai Rp 475 miliar dalam jangka waktu 6 tahun. Jika ditotal, utang baru yang diperoleh perseroan tahun ini mencapai Rp 1,09 triliun.
"Fasilitas pinjaman itu akan digunakan untuk membiayai pabrik kelapa sawit, kredit investasi, dan untuk kebutuhan hedging," jelasnya, Jumat (13/6). DSNG memang harus memutar otak untuk mendanai kebutuhan ekspansinya. Soalnya dana kas DSNG makin menipis. Pada Kuartal I 2014, kas setara kas DSNG hanya sebesar Rp 114,73 miliar. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sekitar US$ 80 juta. Belanja modal ini akan digunakan untuk membiayai penanaman lahan sawit dan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam di Kalimantan Timur. Tahun lalu DSNG juga telah memulai pembangunan satu PKS di Kalimantan Timur berkapasitas 60 ton TBS per jam dengan investasi mencapai US$ 20 juta. Rencananya pabrik ini bakal beroperasi pada kuartal II-2014.