DSNG tak mau gegabah tarik pinjaman



JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memiliki anggaran belanja modal US$ 87 juta tahun ini. Angka tersebut 8,75% lebih besar dibanding anggaran belanja modal DSNG tahun sebelumnya sebesar US$ 80 juta.

Seperti pada umumnya, DSNG mengambil porsi sumber pendanaan belanja modal ini sebagian besar berasal dari pinjaman bank. Kendati demikian, manajemen tidak terburu-buru menarik pinjaman bank sebagai sumber pendanaan belanja modalnya. "Ini supaya kami tetap bisa maintain rasio utang kami tidak melebihi dua kali," tandas Andrianto Oetomo, Wakil Direktur DSNG, (8/5).

Belanja modal akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan dua pabrik dan perluasan lahan kelapa sawit sebesar 10.000 hektar (ha).  Sebagai gambaran, posisi utang jangka pendek DSNG kuartal I/2014 tercatat Rp 769,72 miliar.


Sementara itu, posisi ekuitasnya tercatat sebesar Rp 1,83 triliun. Berarti, posisi rasio utang atau debt to equity ratio (DER) bersih DSNG sekitar 0,42 kali. DSNG juga masih memiliki beberapa fasilitas pinjaman yang belum terpakai.

Salah satunya adalah, fasilitas pinjaman dari Bank BCA senilai Rp 314,12 miliar dan US$ 3,33 juta. Jumlah tersebut seluruhnya belum dicairkan dan masa pemakaiannya tersedia hingga 12 November 2014.

Masih mengacu pada laporan keuangan DSNG periode itu, posisi kas dan setara kas perusahaan tercatat Rp 269,73 miliar. Nah, duit inilah yang akan digabungkan dengan pencairan piutang jangka pendek untuk dijadikan kas internal sebagai salah satu porsi pendanaan belanja modal perusahaan.

"Kalau awal tahun seperti ini memang kami bakal banyak gunakan internal. Jelang akhir tahun nanti baru kami mulai banyak tarik pinjaman," tutur Andrianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri