JAKARTA. Kondisi komoditas kelapa sawit yang layu membuat PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menahan belanja modal. Pada awal tahun, manajemen DSNG pernah mengungkapkan bahwa anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015 adalah sekitar US$ 70 juta sampai US$ 80 juta. Namun serapan capex tersebut turun dari rencana awal. Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro menyatakan, DSNG akan menyerap belanja modal atau US$ 40 juta sampai US$ 50 juta tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik dan penanaman kebun. Djojo mengakui bahwa DSNG memperlambat penanaman baru. Meski begitu, ia yakin beberapa proyek tetap akan berjalan sesuai rencana. "Proyek tidak boleh ditunda. Karena itu mahal," ujarnya, di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Rabu, (2/9).
DSNG turunkan serapan capex
JAKARTA. Kondisi komoditas kelapa sawit yang layu membuat PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menahan belanja modal. Pada awal tahun, manajemen DSNG pernah mengungkapkan bahwa anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015 adalah sekitar US$ 70 juta sampai US$ 80 juta. Namun serapan capex tersebut turun dari rencana awal. Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro menyatakan, DSNG akan menyerap belanja modal atau US$ 40 juta sampai US$ 50 juta tahun ini. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik dan penanaman kebun. Djojo mengakui bahwa DSNG memperlambat penanaman baru. Meski begitu, ia yakin beberapa proyek tetap akan berjalan sesuai rencana. "Proyek tidak boleh ditunda. Karena itu mahal," ujarnya, di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Rabu, (2/9).