JAKARTA. Ancaman peningkatan kredit bermasalah di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak menjadikan PT Danamon Indonesia Tbk gentar dalam memasang target. Melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), Bank Danamon tetap mengejar target penyaluran kredit senilai Rp 12 triliun di sektor UMKM. Sepanjang semester I, DSP sudah menyalurkan pinjaman Rp 4,4 triliun, atau sekitar 40% dari total target tahun ini. "Kendati tidak separuh, tapi penyaluran sudah sesuai target. Di semester kedua, penyaluran kredit akan lebih kencang karena permintaan juga makin naik," ujar Minhari Handikusuma, Self Employed Mass Market Business Head Bank Danamon. Sebagian besar kredit DSP mengalir ke pengusaha menengah kecil di sektor komoditas. Nilai pinjaman rata-rata per debitur Rp 100 juta.
Minhari tak khawatir penyaluran kredit DSP yang kencang itu berujung ke peningkatan rasio kredit bermasalah alias Non-Performing Loan (NPL). "Rasio NPL di akhir semester I ini jauh di bawah 5% yang merupakan angka maksimal. Kami sudah menyiapkan cara mencegah kenaikan NPL," ujarnya. Saat ini, DSP memasang bunga kredit antara 1% hingga 2,5% per bulan. "Bunga ini sudah kembali ke masa sebelum krisis," ujarnya. Jadi, dalam waktu dekat, DSP belum berencana untuk kembali memangkas bunga kredit.