KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko eksternal yang datang dari kebijakan moneter negara-negara maju ditambah dengan pengelolaan utang luar negeri (ULN) Indonesia yang belum optimal diperkirakan akan memperbesar rasio utang terhadap pendapatan atau debt to service ratio (DSR). Bahkan, DSR Indonesia tahun ini diperkirakan akan meningkat hingga 38%. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, pembayaran bunga dan cicilan pokok utang cenderung naik di tahun 2018. Hal itu dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan sebesar 1% atau empat kali kenaikan sepanjang tahun ini. Belum lagi, adanya perubahan neraca The Fed yang diikuti oleh bank sentral negara-negara maju lainnya. Reformasi pajak Amerika Serikat (AS) juga menyebabkan fluktuasi rupiah yang sangat besar.
DSR Indonesia 2018 diperkirakan naik hingga 38%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko eksternal yang datang dari kebijakan moneter negara-negara maju ditambah dengan pengelolaan utang luar negeri (ULN) Indonesia yang belum optimal diperkirakan akan memperbesar rasio utang terhadap pendapatan atau debt to service ratio (DSR). Bahkan, DSR Indonesia tahun ini diperkirakan akan meningkat hingga 38%. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan, pembayaran bunga dan cicilan pokok utang cenderung naik di tahun 2018. Hal itu dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan sebesar 1% atau empat kali kenaikan sepanjang tahun ini. Belum lagi, adanya perubahan neraca The Fed yang diikuti oleh bank sentral negara-negara maju lainnya. Reformasi pajak Amerika Serikat (AS) juga menyebabkan fluktuasi rupiah yang sangat besar.