DSSA kawal pembangunan proyek recurring income



KONTAN.CO.ID - Meski sudah menggenggam tiga proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk belum puas. Bagian dari Grup Sinarmas tersebut tetap saja mencari-cari peluang proyek listrik swasta atawa independent power producer (IPP) yang lain.

Meskipun memiliki hasrat yang besar, Dian Swastatika harus bersabar mendapatkan proyek baru. "Saat ini kami masih menjajaki peluang-peluang yang ada dan belum memiliki proyek IPP PLTU baru yang definitif," kata Susan Chandra, Corporate Secretary PT Dian Swastatika Sentosa Tbk kepada KONTAN kepada Senin (4/9).

Sembari menanti proyek baru, Dian Swastatika melanjutkan konstruksi dua proyek IPP, yakni PLTU Kendari-3 dan PLTU Kalteng I. Perkembangan proyek PLTU Kendari 3 kini memasuki tahap pembangunan fasilitas pendukung penanganan batubara, pembangunan rumah boiler dan pembangunan pondasi turbin. Kalau proyek PLTU Kalteng-1 sampai tahap merampungkan pembangunan infrastruktur pendukung.


Kelak kalau proses pembangunan dua PLTU itu rampung, Dian Swastatika memiliki tiga PLTU. Satu pembangkit listrik yaitu PLTU Sumsel-5 sudah beroperasi secara komersial sejak Desember 2016 lalu.

Dian Swastatika memastikan, PLTU Sumsel-5 sudah bisa mendatangkan recurring income alias pendapatan berulang mulai tahun ini . Sementara target pendapatan berulang dari PLTU Kendari-3 dan PLTU Kalteng I adalah tahun 2019. Tahun tersebut bertepatan dengan target operasi komersial keduanya.

Adapun sepanjang tahun 2017 ini, Dian Swastatika memegang target pertumbuhan pendapatan 25%-30% lebih besar ketimbang tahun lalu. Sebagai gambaran, pendapatan usaha perusahaan berkode saham DSSA di Bursa Efek Indonesia tersebut pada tahun lalu mencapai US$ 712,05 juta. Realisasi pendapatan tahun lalu terhitung turun 6,34% ketimbang tahun 2015 yakni US$ 760,26 juta.

Target pertumbuhan kinerja Dian Swastatika tahun ini mempertimbangkan proyeksi tren harga batubara dan sektor pertambangan. "Target pertumbuhan tahun 2017 terutama akan berasal dari sektor pertambangan dan perdagangan batubara," tutur Susan.

Selama semester I 2017 kemarin, Dian Swastatika mencatatkan pendapatan usaha US$ 544,67 juta. Realisasi pendapatan tersebut tumbuh 64,15% ketimbang periode yang sama tahun lalu yaitu US$ 331,82 juta. Adapun laba tahun berjalan yang teratribusikan kepada pemilik entitas induk atawa laba bersih terhitung naik delapan kali lipat lebih. Laba bersih semester I 2016 sebesar US$ 7,21 juta sedangkan semester I 2017 sebesar US$ 58,87 juta.

Kinerja semester I menajdi bukti bahwa bisnis pertambangan dan batubara merupakan tulang punggung Dian Swastatika. "Kenaikan pendapatan dan laba bersih periode berjalan pada semester I tahun 2017 terutama disebabkan karena kenaikan pendapatan dari sektor pertambangan dan perdagangan barubara," tandas Susan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini