Dua anak perusahaan Pertamina akan IPO



JAKARTA. Pemerintah berencana untuk membawa dua anak perusahaan PT Pertamina untuk melantai di bursa. Kedua anak perusahaan Pertamina itu adalah, PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia.

Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) bilang, kedua anak usaha PT Pertamina itu sudah siap untuk go public. "Yang kelihatannya siap untuk IPO (initial public offering) itu adalah Pertagas, tetapi Drilling (PT Pertamina Drilling Services Indonesia) juga bisa," kata Dahlan dalam bincang-bincang bersama wartawan di Jakarta, Kamis (15/3).

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina, Galaila Karen Agustiawan menyambut baik rencana dari pemerintah tersebut. Ia mengatakan, perseroan akan mempersiapkan Pertagas dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia untuk go public.


Dari dua anak perusahaan yang disusulkan pemerintah, Karen mengaku baru mempersiapkan satu anak usaha saja yang IPO tahun ini. "Kami lihat kesiapannya sebelum akhir tahun, belum tahu kapan akan dirilis. Insya Allah siap," kata Karen ketika ditemui di Kementerian BUMN kemarin.

Perlu diketahui, Pertagas mulanya bernama PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina) yang berdiri 23 Februari 2007. Anak perusahaan Pertamina ini bergerak dalam bidang niaga, transportasi, distribusi, dan pemrosesan gas alam dan produk turunannya.

Saat ini, Pertagas melakukan kegiatan transportasi gas melalui 43 ruas pipa transmisi sepanjang 32.647,70 kilometer (km). Sistem transportasi gas ini tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Saat ini, Pertagas membangun proyek pipa gas Semarang – Gresik 28” sepanjang 258 km, dan membuat koneksi jalur pipa gas di Pulau Jawa. Proyek ini memiliki kapasitas distribusi gas sebanyak 500 million metric standard cubic feet per day (MMSCFD) dan diharapkan beroperasi 2013.

Selain bisnis transportasi gas, Pertagas juga menjalankan bisnis transportasi minyak dengan proyek pembangunan pipa minyak Tempino – Plaju 18’ sepanjang 265 km. Jaringan ini berkapasitas 20.000 barrels of oil per day (BOPD) yang ditargetkan beroperasi tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri