KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua anak usaha PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (
ANJT) yang beroperasi di Sorong, Papua Barat meraih sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Dua anak usaha tersebut adalah PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP). Sertikat ISPO untuk PPM dikeluarkan pada 3 Desember 2021, sertifikat ISPO untuk PMP pada 16 Desember 2021, lalu sertifikat RSPO untuk kedua perusahaan dirilis pada 23 Desember 2021. Sertifikat ISPO maupun RSPO tersebut berlaku selama lima tahun. Penilaian sertifikasi dilakukan oleh PT Mutuagung Lestari, lembaga independen dan terakreditasi. Ruang lingkup sertifikasi ISPO dan RSPO ini adalah satu unit pabrik kelapa sawit PMP dan empat perkebunan yang dikelola oleh PMP dan PPM.
Baca Juga: Produksi Austindo Nusantara Jaya (ANJT) naik hingga Oktober 2021 Dua perkebunan yang dikelola oleh PMP terdiri dari Kebun Kasuari dengan total area seluas 4.629,41 hektare di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat serta Kebun Cenderawasih seluas 6.670,95 hektare yang terletak di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan. Sementara itu, perkebunan yang dikelola oleh PPM terdiri dari Kebun Gaina seluas 2.769,44 hektare di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan serta Kebun Metamani seluas 6.298,12 hektare yang terletak di Distrik Metamani, Kabupaten Sorong Selatan. Selain PPM dan PMP, empat anak usaha ANJT lainnya juga telah mendapatkan sertifikat ISPO. Sebut saja PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS), PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), PT Austindo Nusantara Jaya Agri Binanga (ANJA), dan PT Kayung Agro Lestari (KAL). Sementara itu, sertifikasi untuk mill PMP dan PPM sebagai pemasok menjadi anak usaha kelapa sawit ke-5 dari ANJT yang disertifikasi oleh RSPO.
Dalam keterangan tertulis, Senin (17/1), manajemen ANJT mengatakan, sistem sertifikasi ISPO merupakan prasyarat wajib yang ditetapkan pemerintah untuk perkebunan sawit guna memperbaiki tata kelola sawit yang lebih berkelanjutan. "ISPO bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip keberlanjutan yang diatur dalam regulasi terkait dapat diterapkan, mendukung pencapaian komitmen iklim Indonesia, serta meningkatkan daya saing sawit Indonesia baik di pasar domestik maupun pasar internasional," ucap manajemen ANJT. Perusahaan memiliki target untuk menyertifikasi semua program plasma dan kemitraan di bawah naungannya paling lambat pada akhir tahun 2025. ANJT juga berencana memperluas jangkauan sertifikasi ke para petani mandiri yang memasok tandan buah segar (TBS) ke perusahaan.
Baca Juga: Produktivitas Kebun Sawit Austindo Tumbuh Subur "Kemitraan perusahaan dan petani menjadi salah satu jawaban untuk menekan deforestasi dan memastikan pengelolaan ramah lingkungan berstandard internasional oleh petani kelapa sawit di Indonesia," kata manajemen. Sampai dengan akhir Desember 2021, dua anak perusahaan ANJ, KAL, dan SMM telah melakukan pembinaan kepada lebih dari 1.700 petani plasma dan kemitraan dengan luas lahan lebih dari 3.000 hektare. Selain itu, sampai dengan akhir tahun 2021, tujuh mitra koperasi petani kelapa sawit Grup ANJ telah menjadi petani bersertifikat RSPO.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) serap capex US$ 28,5 juta hingga September 2021 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati