Dua analis ini prediksi IHSG bakal menguat pekan depan,



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada perdagangan akhir pekan, Jumat (5/7). Mengutip RTI, indeks terkoreksi tipis 0,04% atau 2,490 poin ke level 6.373,478.

Sepanjang sepekan ini, indeks menguat sebanyak 0,23%. Dengan level tertinggi di level 6.384,898 pada perdagangan Selasa (2/7) dan terendah di level 6.362,622 di perdagangan Rabu (3/7).

Pengamat Pasar Modal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan, pergerakan IHSG yang cenderung datar selama sepekan ini diakibatkan oleh sepinya sentimen.


Hal ini berbeda apabila dibandingkan dengan pergerakan IHSG pada pekan lalu yang banyak dipengaruhi oleh sentiment-sentimen seperti keluarnya hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), naiknya peringkat utang Indonesia oleh Standard and Poor’s (S&P), serta meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan diprediksi akan dipengaruhi oleh beberapa sentiment positif, di antaranya yakni proyeksi pergerakan inflasi untuk bulan Juli serta perkiraan neraca pembayaran Indonesia pada kuartal kedua.

Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia (BI), inflasi pada bulan Juli diperkirakan akan mengalami penurunan ke level 0,12% secara bulanan (MoM) dan 3,12% secara tahunan (YoY).

Selanjutnya, BI juga memperkirakan neraca pembayaran Indonesia di kuartal 2 tahun 2019 akan mengalami surplus sebesar US$ 3 miliar akibat adanya peningkatan aliran masuk modal asing serta perolehan cadangan devisa.

Menurut Nafi, sejumlah sentimen di atas diperkirakan akan terus memiliki dampak positif terhadap pergerakan IHSG selama sepekan ke depan.

Adapun mengenai kisaran pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan, Muhammad Alfatih berpendapat bahwa pergerakan IHSG akan cenderung menguat dan berada di kisaran support 6.300 hingga 6.338 dan resistance 6.500 hingga 6.550.

Dengan proyeksi pergerakan tersebut, Alfatih menilai bahwa investor sebaiknya memperhatikan saham-saham blue chips dengan tetap memperhatikan risiko dan memanfaatkan fluktuasi yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto