JAKARTA. Pekerjaan rumah pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat tinggal sedikit lagi. Usai merampungkkan pembahasan perubahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2009 mengenai dua asumsi makro perubahan RAPBN 2009, pemerintah sudah menyetujui asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP).Asumsi nilai tukar rupiah atas dollar yang diusulkan Rp 9.500 per 1 US$ akhirnya disepakati Rp 9.400 per 1 US$. Sementara itu mengenai asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang diusulkan US$ 85 per barel atawa lebih kecil dibanding kesepakatan awal Panggar sebesar US$ 95 per barel, diketok di angka US$ 80 per barel. Wakil Ketua Panitia Anggaran (Panggar) Harry Azhar Azis mengatakan, "Pembahasan mengenai asumsi ini molor. Harusnya selesai semalam, tetapi nyatanya dalam pembicaraan hingga siang ini, juga belum selesai."Untuk catatan, panitia kerja RAPBN 2009 baru menyepakati asumsi makro mengenai inflasi dan tingkat suku bunga BI (SBI 3 bulan). Untuk inflasi, besarannya disepakati seperti kesepakatan Panja tanggal 24 September 2008 lalu yakni 6,2%. BI setuju atas besaran ini dan usulan baru pemerintah sebesar 7% ditolak. Kesepakatan asumsi inflasi 6,2% ditujukan agar sektor riil dapat lebih digerakkan. Sedangkan asumsi makro kedua yang disepakati adalah mengenai besaran asumsi SBI 3 bulan yang diketok 7,5%. Perlu diketahui, besaran kesepakatan ini jauh lebih kecil dibanding kesepakatan Panggar tanggal 24 September lalu yang mencapai 8%.
Dua Asumsi Makro Diketok Lagi
JAKARTA. Pekerjaan rumah pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat tinggal sedikit lagi. Usai merampungkkan pembahasan perubahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2009 mengenai dua asumsi makro perubahan RAPBN 2009, pemerintah sudah menyetujui asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP).Asumsi nilai tukar rupiah atas dollar yang diusulkan Rp 9.500 per 1 US$ akhirnya disepakati Rp 9.400 per 1 US$. Sementara itu mengenai asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang diusulkan US$ 85 per barel atawa lebih kecil dibanding kesepakatan awal Panggar sebesar US$ 95 per barel, diketok di angka US$ 80 per barel. Wakil Ketua Panitia Anggaran (Panggar) Harry Azhar Azis mengatakan, "Pembahasan mengenai asumsi ini molor. Harusnya selesai semalam, tetapi nyatanya dalam pembicaraan hingga siang ini, juga belum selesai."Untuk catatan, panitia kerja RAPBN 2009 baru menyepakati asumsi makro mengenai inflasi dan tingkat suku bunga BI (SBI 3 bulan). Untuk inflasi, besarannya disepakati seperti kesepakatan Panja tanggal 24 September 2008 lalu yakni 6,2%. BI setuju atas besaran ini dan usulan baru pemerintah sebesar 7% ditolak. Kesepakatan asumsi inflasi 6,2% ditujukan agar sektor riil dapat lebih digerakkan. Sedangkan asumsi makro kedua yang disepakati adalah mengenai besaran asumsi SBI 3 bulan yang diketok 7,5%. Perlu diketahui, besaran kesepakatan ini jauh lebih kecil dibanding kesepakatan Panggar tanggal 24 September lalu yang mencapai 8%.