JAKARTA. Pemain kartu kredit di tanah air bakal bertambah. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) melansir akan ada dua penerbit kartu kredit yang akan masuk ke bisnis kartu kredit. Dewan Eksekutif AKKI Dodit W Probojakti mengatakan, pertumbuhan jumlah dan transaksi yang relatif bagus menjadi pendorong pihak lain untuk bermain di kartu kredit. "Pertumbuhannya lima tahun terakhir 20% hingga 30%. Sementara itu NPL-nya juga cenderung kecil. Saat ini sudah ada 2 bank yang akan masuk ke bisnis kartu kredit," ujar Dodit, Selasa (9/11). Dodit mengungkapkan dua bank itu sudah mendaftar ke AKKI. "Saya belum bisa sebutkan namanya, sampai mereka menandatangani kesepakatan sebagai anggota AKKI. Tapi dua bank itu merupakan bank asing semua. Satu bank Asia, satunya lagi bank yang lebih besar lagi," ujarnya. Saat ini di Indonesia sudah ada 20 penerbit kartu, dengan penambahan pemain baru maka jumlah itu akan menjadi 22 pemain. Namun Dodit belum bisa memastikan kapan kedua pendatang baru itu akan resmi masuk. "Itu tergantung dari proses mereka, bisa akhir tahun ini bisa tahun depan," tandasnya. Dodit mengatakan, per Agustus 2010 ada 13 juta kartu kredit yang diterbitkan 20 penerbit kartu kredit dimiliki oleh 6,5 juta orang yang artinya setiap orang memiliki 2 kartu. Nilai transaksinya setahun diperkirakan 160 triliun, itu artinya setiap bulan masyarakat Indonesia menggunakan kartu kredit itu untuk belanja sebesar Rp 14 triliun. Sementara dari sisi jumlah transaksi ada sekitar 200 juta transaksi setahun itu artinya setiap menit ada 388 kartu transaksinya. "Pertumbuhan dari sisi jumlah belanja dan transaksi rata-rata lima tahun terakhir tumbuh 20% hingga 30%,pertumbuhan yang cukup signifikan dari sisi kredit konsumsi. Dodit bilang total asset atau outstanding balance sekitar Rp 36 triliun atau hanya 3% dari total kredit nasional. Sementara kalau dibandingkan kredit konsumsi, kartu kredit hanya 8%nya. "Jumlahnya memang kecil tapi sumbangannya bagi perekonomiannya luar biasa. Saya tidak khawatir masyarakat di Indonesia akan terjebak akan utang kartu kredit karena NPL sangat bagus.NPL industri itu untuk kartu kredit di 3%-4%," paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dua bank ikut ramaikan kartu kredit di Indonesia
JAKARTA. Pemain kartu kredit di tanah air bakal bertambah. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) melansir akan ada dua penerbit kartu kredit yang akan masuk ke bisnis kartu kredit. Dewan Eksekutif AKKI Dodit W Probojakti mengatakan, pertumbuhan jumlah dan transaksi yang relatif bagus menjadi pendorong pihak lain untuk bermain di kartu kredit. "Pertumbuhannya lima tahun terakhir 20% hingga 30%. Sementara itu NPL-nya juga cenderung kecil. Saat ini sudah ada 2 bank yang akan masuk ke bisnis kartu kredit," ujar Dodit, Selasa (9/11). Dodit mengungkapkan dua bank itu sudah mendaftar ke AKKI. "Saya belum bisa sebutkan namanya, sampai mereka menandatangani kesepakatan sebagai anggota AKKI. Tapi dua bank itu merupakan bank asing semua. Satu bank Asia, satunya lagi bank yang lebih besar lagi," ujarnya. Saat ini di Indonesia sudah ada 20 penerbit kartu, dengan penambahan pemain baru maka jumlah itu akan menjadi 22 pemain. Namun Dodit belum bisa memastikan kapan kedua pendatang baru itu akan resmi masuk. "Itu tergantung dari proses mereka, bisa akhir tahun ini bisa tahun depan," tandasnya. Dodit mengatakan, per Agustus 2010 ada 13 juta kartu kredit yang diterbitkan 20 penerbit kartu kredit dimiliki oleh 6,5 juta orang yang artinya setiap orang memiliki 2 kartu. Nilai transaksinya setahun diperkirakan 160 triliun, itu artinya setiap bulan masyarakat Indonesia menggunakan kartu kredit itu untuk belanja sebesar Rp 14 triliun. Sementara dari sisi jumlah transaksi ada sekitar 200 juta transaksi setahun itu artinya setiap menit ada 388 kartu transaksinya. "Pertumbuhan dari sisi jumlah belanja dan transaksi rata-rata lima tahun terakhir tumbuh 20% hingga 30%,pertumbuhan yang cukup signifikan dari sisi kredit konsumsi. Dodit bilang total asset atau outstanding balance sekitar Rp 36 triliun atau hanya 3% dari total kredit nasional. Sementara kalau dibandingkan kredit konsumsi, kartu kredit hanya 8%nya. "Jumlahnya memang kecil tapi sumbangannya bagi perekonomiannya luar biasa. Saya tidak khawatir masyarakat di Indonesia akan terjebak akan utang kartu kredit karena NPL sangat bagus.NPL industri itu untuk kartu kredit di 3%-4%," paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News