JAKARTA. Bank umum syariah (BUS) berupaya memperkuat permodalan agar bisa naik kelas. Dua bank syariah papan atas, yakni PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) dan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) bertekad masuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti berkisar Rp 5 triliun-Rp 30 triliun. Saat ini, keduanya masih bercokol di kelompok BUKU II. Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptomo mengatakan bahwa bank syariah ini akan memperoleh tambahan modal senilai Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dari pemegang saham. Anak usaha BNI tersebut membukukan modal inti senilai Rp 2,06 triliun hingga Desember 2015. "Modal sebagai strategi untuk menghadapi kompetisi," tutur Imam kepada KONTAN, Kamis (7/4). Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BNI Syariah sekitar 15,48% per Desember 2015.
Dua bank syariah bertekad naik kelas
JAKARTA. Bank umum syariah (BUS) berupaya memperkuat permodalan agar bisa naik kelas. Dua bank syariah papan atas, yakni PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) dan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) bertekad masuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti berkisar Rp 5 triliun-Rp 30 triliun. Saat ini, keduanya masih bercokol di kelompok BUKU II. Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptomo mengatakan bahwa bank syariah ini akan memperoleh tambahan modal senilai Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun dari pemegang saham. Anak usaha BNI tersebut membukukan modal inti senilai Rp 2,06 triliun hingga Desember 2015. "Modal sebagai strategi untuk menghadapi kompetisi," tutur Imam kepada KONTAN, Kamis (7/4). Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BNI Syariah sekitar 15,48% per Desember 2015.