JAKARTA. Hingga semester I 2017 perbankan syariah mencatatkan pencapaian kinerja cukup positif. Ambil contoh, PT Bank BNI Syariah yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 13% year on year (yoy) menjadi Rp 165 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu BNI Syariah membukukan laba sebesar Rp 146 miliar

Merujuk pada laporan keuangan BNI Syariah, pertumbuhan laba tersebut didorong oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan BNI syariah yang tumbuh 18,85% yoy menjadi Rp 22,55 triliun per akhir Juni 2017.

Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati menyebutkan, pertumbuhan pembiayaan mayoritas didorong oleh segmen konsumer yang menyumbang 55% dari total kredit BNI Syariah.

Hingga akhir 2017 BNI Syariah optimistis pembiayaan dapat tumbuh 16% yoy hingga mencapai Rp 23,8 triliun.

"Pembiayaan konsumer portofolio terbesar 55%, pembiayaan akhir tahun kami target mencapai Rp 23,8 trilun," ujar Dhias kepada KONTAN, Jumat (28/7).

PT Bank BRI Syariah juga turut mencatatkan pencapaian positif hingga paruh pertama 2017. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani menyatakan, hingga akhir semester I 2017, aset BRI Syariah meningkat 19,87% secara yoy menjadi Rp 29,91 triliun.

Adapun, pertumbuhan aset ini didorong oleh realisasi pembiayaan hingga semester I 2017 yang mencapai Rp 18,52 triliun. Kendati demikian, jika dibandingkan dengan pencapain periode tahun sebelumnya, pembiayaan BRI Syariah baru tumbuh tipis yakni 3,7% secara yoy.

"Pembiayaan mencapai Rp 18,52 triliun. Dengan komposisi pembiayaan di semester I 2017 segmen retail 68,3% dan komersial 31,7%," tutur Indri.

Sementara untuk target kinerja di semester II 2017, BRI Syariah menarget aset menembus angka Rp 30,1 triliun atau tumbuh 8,7% yoy. Pembiayaan dipatok tumbuh 22% menjadi Rp 22,03 triliun sementara DPK 9,09% menjadi Rp 24 triliun. Segmen bisnis yang akan difokuskan hingga akhir tahun 2017 adalah retail-konsumer, retail-mikro dan komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini