Dua bank syariah ini berhasil torehkan pertumbuhan DPK sepanjang Januari 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah terus mempersiapkan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Meskipun tantangannya masih berat, sepanjang Januari sejumlah bank masih berhasil mencatatkan pertumbuhan DPK yang cukup baik.

PT BNI Syariah misalnya telah mencatatkan DPK sebesar Rp 36,15 miliaar sepanjang bulan pertama tahun ini. Capaian itu mengalami pertumbuhan 19% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2018.

Pencapaian tersebut sedikit lebih tinggi dari ekspektasi perseroan. Dari jumlah tersebut, komposisi dana murah mencapai 55% atau lebih baik dibanding Januari 2018 yang hanya sebesar 49%.


Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, salah satu tantangan penghimpunan DPK bank syariah tahun ini adalah adanya kebijakan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengurangi porsi penempatan dana dalam bentuk DPK di bank.

Itu sebabnya, BNI Syariah memproyeksikan pertumbuhan dana tahun ini hanya sebesar 16%, lebih rendah dari 2018 yang berhasil mencatatkan pertumbuhan 20%. "Meski begitu, kami tetap fokus utk melakukan upaya-upaya dan program peningkatan DPK khususnya dana murah di tahun ini." kata Dhias pada Kontan.co.id, Rabu (27/2).

Salah satu strateginya adalah dengan menggarap bisnis wealth management, fokus mengembangkan halal ekosistem, menggarap payroll perusahaan, intansi pemerintah/BUMN, institusi pendidikan, dan lain-lain. Tahun ini, bank ini menargetkan dana murah akan berkontribusi sekitar 56%-57% terhadap target dana mereka.

BNI Syariah juga berencana meluncurkan beberapa produk baru demi mendukung pencapaian DPK. Namun, Dhias bilang saat ini masih dalam proses internal untuk perijinan ke OJK.

PT BRI Syariah Tbk juga berhasil mencatatkan pertumbuhan dana yang cukup baik sepanjang Januari 2019. Perusahaan membukukan pertumbuhan dana sekitar Rp 759 miliar dimana masih ditopang oleh dana murah yang berhasil meningkat 20% yoy.

Tahun ini, BRI Syariah menargetkan penghimpunan dana tumbuh 15%-20% dengan harapan dana murah atau CASA berkontribusi sekitar 33%-35%. Bank ini berencana meluncurkan beberapa produk untuk meningkatkan CASA baik untuk giro maupun tabungan.

Selain itu, BRI Syariah juga akan berencana untuk mengembangkan layanan QR Code. "Perkembangan digital banking saat ini menuntut salah satunya pengembangan QR Code. Atas hal tersebut saat ini pengembangan QR Code masih dilakukan." kata Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi