JAKARTA. Pasar saus masih besar. Maklum, lingkup pasar saus sangat luas, karena diperlukan sebagai campuran atau tambahan berbagai jenis makanan. Makanya para produsen saus terus melakukan ekspansi usaha. Salah satunya PT Gunacipta Multirasa yang selama ini memproduksi saus sambal merek Dua Belibis. Jumat (19/11) lalu, perusahaan tersebut memperkenalkan produk barunya, yaitu saus tomat. Gunacipta mengemas saus tomat buatannya itu dalam berbagai kemasan. Di antaranya, ada yang dalam botol ukuran 340 mililiter (ml), ada yang dalam kemasan kecil, namun ada pula yang dikemas dalam jerigen. Produk anyar tersebut dipasarkan di pasar tradisional dan modern. "Produk ini sangat digemari masyarakat," klaim Ridwan Widjaya, Direktur Utama Gunacipta. Dia menambahkan, produk tersebut sudah memiliki sertifikat standar keamanan pangan tinggi dan sertifikat halal dari Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), Institut pertanian Bogor (IPB). Firman Hidayat, Sales and Marketing Manager Gunacipta mengatakan, pihaknya telah memiliki 62 agen dan 25 distributor saus tomat ini. "Terutama fokus untuk hotel, resto dan kafe (horeka)," katanya. Gunacipta juga menyasar segmen pedagang aki lima. "Hampir 70% pedagang fried chicken di pinggir jalan adalah konsumen utama kami," katanya. Menurut Firman, saat ini kapasitas produksi PT Gunacipta 4.800 ton per tahun. Manajer Operasi PT Gunacipta Multirasa Alex Pondaag menambahkan, tahun ini penjualan saus cabe dan saus tomat Dua Belibis ditargetkan US$ 1,5 juta per bulan. "Tahun depan, penjualan ditarget naik 30%," katanya. Sementara total penjualan di sepanjang 2009 cuma Rp 10 miliar. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) bilang, ekspansi Dua Belibis akan memperbesar pasar saus nasional. "Semakin banyak kompetitor, market size makin besar," katanya. Saat pangsa pasar terbesar produk saus dikuasai Heinz ABC dan Indofood yang masing-masing menguasai pangsa pasar 30%. Sementara pangsa pasar saus sambal Dua Belibis baru 8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dua Belibis produksi saus tomat botolan
JAKARTA. Pasar saus masih besar. Maklum, lingkup pasar saus sangat luas, karena diperlukan sebagai campuran atau tambahan berbagai jenis makanan. Makanya para produsen saus terus melakukan ekspansi usaha. Salah satunya PT Gunacipta Multirasa yang selama ini memproduksi saus sambal merek Dua Belibis. Jumat (19/11) lalu, perusahaan tersebut memperkenalkan produk barunya, yaitu saus tomat. Gunacipta mengemas saus tomat buatannya itu dalam berbagai kemasan. Di antaranya, ada yang dalam botol ukuran 340 mililiter (ml), ada yang dalam kemasan kecil, namun ada pula yang dikemas dalam jerigen. Produk anyar tersebut dipasarkan di pasar tradisional dan modern. "Produk ini sangat digemari masyarakat," klaim Ridwan Widjaya, Direktur Utama Gunacipta. Dia menambahkan, produk tersebut sudah memiliki sertifikat standar keamanan pangan tinggi dan sertifikat halal dari Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), Institut pertanian Bogor (IPB). Firman Hidayat, Sales and Marketing Manager Gunacipta mengatakan, pihaknya telah memiliki 62 agen dan 25 distributor saus tomat ini. "Terutama fokus untuk hotel, resto dan kafe (horeka)," katanya. Gunacipta juga menyasar segmen pedagang aki lima. "Hampir 70% pedagang fried chicken di pinggir jalan adalah konsumen utama kami," katanya. Menurut Firman, saat ini kapasitas produksi PT Gunacipta 4.800 ton per tahun. Manajer Operasi PT Gunacipta Multirasa Alex Pondaag menambahkan, tahun ini penjualan saus cabe dan saus tomat Dua Belibis ditargetkan US$ 1,5 juta per bulan. "Tahun depan, penjualan ditarget naik 30%," katanya. Sementara total penjualan di sepanjang 2009 cuma Rp 10 miliar. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) bilang, ekspansi Dua Belibis akan memperbesar pasar saus nasional. "Semakin banyak kompetitor, market size makin besar," katanya. Saat pangsa pasar terbesar produk saus dikuasai Heinz ABC dan Indofood yang masing-masing menguasai pangsa pasar 30%. Sementara pangsa pasar saus sambal Dua Belibis baru 8%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TAG: