Dua bulan ini penarikan pajak akan lebih intensif



JAKARTA. Pemerintah bertekad untuk mengurangi jurang atau gap penerimaan pajak pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Usai rapat kabinet terbatas yang membahas masalah penerimaan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bilang, kemungkinan besar penerimaan pajak tahun 2014 tidak akan mencapai target.

Untuk itu diperlukan berbagai langkah supaya penerimaan pajak sesuai dengan target dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2014. "Dengan dukungan presiden, dua bulan ini kami akan mengecilkan gap teresebut," ujar Bambang, kamis (30/10) di Istana Negara, Jakarta.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melakukann intensifikasi perpajakan. Selain itu, menurut Bambang Jokowi juga menginginkan agara otoritas perpajakan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memperkuat penegakan hukum.


DJP juga diminta untuk mengeluarkan kebijakan lain supaya wajib pajak lebih patuh membayar pajak. Sebab, sampai saat ini dari 24 juta wajib pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) hanya 17 juta WP saja yang menyerahkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) di tahun 2014.

Selain itu, supaya penerimaan bisa terjaga pemerintah juga akan memperketat pemberian restitusi pajak. Sebab, selama ini banyak WP yang mengajukan restitusi, tetapi tidak sesuai dengan kebiasaan. "Jumlahnya di luar kebiasaan," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa