KONTAN.CO.ID - PALU. Bagi masyarakat nelayan, dua bulan hidup di tenda pengungsian tentu saja sangat menjenuhkan dan sangat membosankan. Bagaimana tidak, sebelum gempa bumi terjadi, puluhan kepala keluarga yang tinggal di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, ini adalah nelayan. Laut buat mereka adalah tempat mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Namun, pasca-gempa bumi yang menyebabkan tsunami, rumah para nelayan ini hancur disapu ombak. Saat bencana itu terjadi, mereka mengungsi di ketinggian. Di pengungsian, tak banyak yang bisa dikerjakan. Kini, warga yang mata pencahariannya adalah melaut, mulai turun gunung.
Dua bulan setelah gempa dan tsunami, nelayan Palu mulai berbenah
KONTAN.CO.ID - PALU. Bagi masyarakat nelayan, dua bulan hidup di tenda pengungsian tentu saja sangat menjenuhkan dan sangat membosankan. Bagaimana tidak, sebelum gempa bumi terjadi, puluhan kepala keluarga yang tinggal di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, ini adalah nelayan. Laut buat mereka adalah tempat mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Namun, pasca-gempa bumi yang menyebabkan tsunami, rumah para nelayan ini hancur disapu ombak. Saat bencana itu terjadi, mereka mengungsi di ketinggian. Di pengungsian, tak banyak yang bisa dikerjakan. Kini, warga yang mata pencahariannya adalah melaut, mulai turun gunung.